Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Sebut Pohon di Cikini Ditebang Karena Merusak Drainase dan Konstruksi Jalan

Kompas.com - 04/11/2019, 18:57 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, selain peremajaan, penebangan pohon di trotoar Cikini dilakukan karena merusak saluran air atau drainase.

Tak hanya itu, Hari menyebut pohon-pohon tersebut juga merusak konstruksi jalan.

"Sebelum menebang itu kan kita dapat rekomendasi dari Dinas Kehutanan, dilihat dari sisi jenis pohonnya itu pohon Angsana sudah tua. Kedua, itu di bawahnya ngerusak saluran drainase. Ketiga, ngerusak konstruksi jalan," ujar Hari saat dihubungi wartawan, Senin (4/11/2019).

Menurut Hari, jika tidak ditebang, maka pohon-pohon tersebut bisa menganggu trotoar dan jalanan.

Oleh karena itu, nantinya Pemprov DKI Jakarta akan menggantinya dengan menanam pohon baru yang tidak merusak saluran drainase maupun konstruksi jalan.

"Nanti akan ditanami lagi pohon yang akarnya tidak merusak struktur jalan maupun saluran drainase. Karena ini sudah musim hujan kan mampet banjir, tahu-tahu ada pohon tumbang. Nah, kan dampaknya ke sana," kata Hari.

"Makanya diantisipasi sejak saat ini. Makanya dipotong," lanjut dia.

Baca juga: Viral Pohon Ditebang demi Revitalisasi Trotoar Cikini, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Sebelum pohon-pohon tersebut ditebang, kata Hari, Pemprov DKI Jakarta sudah menginformasikan hal tersebut bahwa salah satunya untuk keperluan mencegah banjir.

"Sebelum dipotong pun sudah kita informasikan bahwa pohon ini akan dipotong karena mengganggu dan merusak struktur jalan dan drainase yang membuat saluran mampet. Nanti kalau pas hujan meluap, banjir, nanti (kita) disalahin lagi," tutur Hari.

Sebelumnya, sebuah foto yang menunjukkan bekas pohon ditebang di lokasi revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, viral di media sosial.

Kepala Dinas Kehutanan Suzi Marsitawati mengakui adanya sejumlah pohon yang ditebang demi revitalisasi trotoar di Cikini. Jenis pohon yang ditebang yakni angsana dan beringin.

Pohon angsana ditebang karena batangnya mudah keropos dan rapuh saat usianya semakin tua. Sementara beringin ditebang karena akarnya merusak.

Pohon-pohon itu ditebang agar tidak membahayakan dan akan digantikan pohon pelindung jenis lainnya.

Baca juga: Pohon yang Ditebang demi Trotoar Cikini akan Diganti Pohon Penyerap Polutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com