Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dukung Pohon Ditebang, tetapi Keluhkan Cikini Jadi Kian Gersang

Kompas.com - 04/11/2019, 14:09 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas dari revitalisasi trotoar, pepohonan sepanjang trotoar Cikini, Jakarta Pusat ditebang.

Salah satu satpam Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, Sumardi (65), mengatakan pohon-pohon yang ditebang itu ialah pohon Angsana.

Ia mengaku, pohon yang sudah puluhan tahun tumbuh itu seringkali membahayakan warga yang melintas. Sebab, rantingnya kerap kali copot dari pohonnya. Sehingga, menurut dia, memang sudah seharusnya pohon itu ditebang.

“Iya kalau angin kencang atau hujan deras, kadang ada aja pejalan kaki atau pengendara motor dan mobil yang kena rantingnya,” ujar Sumardi saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Baca juga: Viral Pohon Ditebang demi Revitalisasi Trotoar Cikini, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Menurut dia, copotnya ranting-ranting dari pohon itu lantaran pohonnya yang sudah mulai rapuh. Sebab, pepohonan itu sudah ada sejak tahun 1970-an.

Meski demikian, Sumardi menyayangkan pula penebangan pohon ini karena pepohon itu biasa dijadikan tempat berteduh pejalan kaki. Bahkan, sering dijadikan tempat petugas atau tukang yang mengerjakan revitalisasi trotoar itu.

“Kalau lagi hujan, panas pada neduh di bawah pohon-pohon itu. Tukang yang benerin trotoar itu juga suka pada tidur istirahat di bawah pohon. Kasian deh mereka tidak ada tempat neduh lagi, panasnya pooool,” kata Sumardi.

Sejak pohon ini mulai ditebang pada Oktober lalu, ia mengaku banyak hal yang berubah. Pasalnya, kawasan Cikini jadi tampak gersang dan panas.

“Tambah gersang kelihatannya ya, awalnya kan adem banget. Ini jadi panas banget,” ucap Sumardi.

Baca juga: Pohon yang Ditebang demi Trotoar Cikini akan Diganti Pohon Penyerap Polutan

Beda halnya Sinta, pejalan kaki di kawasan Cikini merespons baik adanya penebangan pohon itu.

“Iya ada untungnya juga pohonnya ditebang, kan sebentar lagi musim hujan ya supaya mencegah pohon tumbang juga kan,” kata Sinta.

Ia pun menyarankan, pemerintah untuk menanam ulang lagi pepohonan baru di trotoar itu. Sehingga, trotoar itu kembali menjadi asri seperti sedia kala.

“Ya supaya tidak gersang lagi harusnya setelah seminggu ditebang pohonnya langsung ditanam lagi pohon baru. Kan jadi kelihatannya asri lagi tuh, ya semoga aja tidak lama-lama,” ujar Sinta.

Tak semua yang ditebang rapuh

Sementara Rio Sutrino, salah satu petugas Dinas Kehutanan mengatakan, tidak semua pohon-pohon di Cikini rapuh.

“Ya tidak semua rapuh sih, soalnya ada yang beberapa gampang ngangkat akarnya,” ucap Rio.

Baca juga: Pohon Ditebang demi Trotoar di Cikini, Warga Keluhkan Panas dan Gersang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com