Salin Artikel

Warga Dukung Pohon Ditebang, tetapi Keluhkan Cikini Jadi Kian Gersang

Salah satu satpam Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, Sumardi (65), mengatakan pohon-pohon yang ditebang itu ialah pohon Angsana.

Ia mengaku, pohon yang sudah puluhan tahun tumbuh itu seringkali membahayakan warga yang melintas. Sebab, rantingnya kerap kali copot dari pohonnya. Sehingga, menurut dia, memang sudah seharusnya pohon itu ditebang.

“Iya kalau angin kencang atau hujan deras, kadang ada aja pejalan kaki atau pengendara motor dan mobil yang kena rantingnya,” ujar Sumardi saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Menurut dia, copotnya ranting-ranting dari pohon itu lantaran pohonnya yang sudah mulai rapuh. Sebab, pepohonan itu sudah ada sejak tahun 1970-an.

Meski demikian, Sumardi menyayangkan pula penebangan pohon ini karena pepohon itu biasa dijadikan tempat berteduh pejalan kaki. Bahkan, sering dijadikan tempat petugas atau tukang yang mengerjakan revitalisasi trotoar itu.

“Kalau lagi hujan, panas pada neduh di bawah pohon-pohon itu. Tukang yang benerin trotoar itu juga suka pada tidur istirahat di bawah pohon. Kasian deh mereka tidak ada tempat neduh lagi, panasnya pooool,” kata Sumardi.

Sejak pohon ini mulai ditebang pada Oktober lalu, ia mengaku banyak hal yang berubah. Pasalnya, kawasan Cikini jadi tampak gersang dan panas.

“Tambah gersang kelihatannya ya, awalnya kan adem banget. Ini jadi panas banget,” ucap Sumardi.

Beda halnya Sinta, pejalan kaki di kawasan Cikini merespons baik adanya penebangan pohon itu.

“Iya ada untungnya juga pohonnya ditebang, kan sebentar lagi musim hujan ya supaya mencegah pohon tumbang juga kan,” kata Sinta.

Ia pun menyarankan, pemerintah untuk menanam ulang lagi pepohonan baru di trotoar itu. Sehingga, trotoar itu kembali menjadi asri seperti sedia kala.

“Ya supaya tidak gersang lagi harusnya setelah seminggu ditebang pohonnya langsung ditanam lagi pohon baru. Kan jadi kelihatannya asri lagi tuh, ya semoga aja tidak lama-lama,” ujar Sinta.

Tak semua yang ditebang rapuh

Sementara Rio Sutrino, salah satu petugas Dinas Kehutanan mengatakan, tidak semua pohon-pohon di Cikini rapuh.

“Ya tidak semua rapuh sih, soalnya ada yang beberapa gampang ngangkat akarnya,” ucap Rio.

Selain itu, menurut dia, penebangan pohon itu dilakukan untuk melancarkan pengerjaan revitalisasi trotoar.

“Iya ditebangin pohonnya supaya rata sama trotoar. Biar enak juga kan pejalan kakinya,” kata Rio.

Sebelumnya, sebuah foto yang menunjukkan bekas pohon ditebang di lokasi revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya viral di media sosial.

Suzi mengakui adanya sejumlah pohon yang ditebang demi revitalisasi trotoar di Cikini. Jenis pohon yang ditebang yakni angsana dan beringin.

Pohon angsana ditebang karena batangnya mudah keropos dan rapuh saat usianya semakin tua, sementara beringin ditebang karena akarnya merusak.

Pohon-pohon itu ditebang agar tidak membahayakan dan akan digantikan pohon pelindung jenis lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/04/14090761/warga-dukung-pohon-ditebang-tetapi-keluhkan-cikini-jadi-kian-gersang

Terkini Lainnya

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke