JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (10/11/2019) dini hari, dua remaja tewas ditabrak mobil di kawasan Gate 3, Sudirman, Jakarta Pusat.
Dua korban meninggal dunia itu bernama Wisnu dan Ammar.
Sementara empat orang temannya mengalami luka-luka, yakni Fajar Wicaksono (19), Bagus (18), Wulan (18), dan Wanda.
Berdasarkan keterangan Fajar, ia dan teman-temannya itu menyewa skuter listrik GrabWheels pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Mereka berlima menyewa tiga skuter listrik dan mengendarainya berboncengan.
Setiba di Flyover Senayan, skuter yang dikendarai Ammar dan Wisnu kehabisan baterai. Akhirnya mereka bertukar skuter listrik dengan temanya dan berboncengan.
Setelah itu mereka kembali ke FX Sudirman.
Namun setiba di kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno, sebuah mobil Camry hitam menabrak mereka dari belakang. Akibatnya, mereka berenam terlempar karena tertabrak mobil.
Saat dilihat, Ammar dan Wisnu sudah tak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Mereka kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Kecelakaan ini bukanlah kecelakaan pertama yang melibatkan skuter listrik.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, setidaknya sudah ada enam kecelakaan fatal yag melibatkan skuter listrik di berbagai belahan dunia di tahun 2019.
1. Kecelakaan di Singapura yang Menewaskan Pesepeda
Seorang pesepeda bernama Ong Bee Eng (65) meninggal dunia setelah tertabrak pengendara skuter listrik di Blok 539, Bedok North Street, Singapura pada 21 September 2019.
Dikutip dari channelnewasia.com (CNA), Ong ditabrak oleh seorang pria berusia 20 tahun.
Berdasarkan keterangan saksi yang ditemui CNA waktu itu, pengendara menjalankan skuter listrik dengan kecepatan tinggi sekitar 40 kilometer per jam.
Padahal, di Singapura, ada aturan yang menyebutkan sepeda ataupun skuter tidak boleh melaju di trotoar melebihi kecepatan 10 kilometer per jam.
"Setelah itu, saya mendengar suara yang cukup keras. Aku berbalik dan melihat (kecelakaan yang melibatkan) bibi (ong) itu," ucap saksi yang tidak mau menyebutkan namanya itu.
Setelah kecelakaan, Ong dilarikan ke Changi General Hospital yang berada dekat dari lokasi kejadian.
Namun, nyawa Ong tidak berhasil diselamatkan. Ia meninggal dunia sehari setelah kecelakaan tersebut.
Sementara orang yang menabraknya ditahan oleh kepolisian setempat guna penyelidikan lebih lanjut.
Kecelakaan ini berujung pada pelarangan skuter listrik di pedestrian Singapura pada 5 November lalu.
Skuter listrik hanya diperbolehkan melintas di jalur sepeda dan park connector network (PCN) yang ada di Singapura.