Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Berkebutuhan Khusus yang Terbakar Saat Dipasung Pernah Diselamatkan Dinsos

Kompas.com - 19/11/2019, 08:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangerang Selatan Helina Mustikasari menyambangi rumah kontrakan Z (10), anak yang tewas terjebak saat kebakaran karena dipasung orang tuanya.

Z yang memiliki kebutuhan khusus kerap dipasung dengan cara dirantai oleh orang tuanya, Suhin. Hal tersebut dilakukan karena Z yang sangat aktif dapat mengganggu masyarakat hingga khawatir kecelakaan jika dilepas bebas.

Bahkan, Z pernah dievakuasi oleh Dinas Sosial untuk mendapatkan perhatian khusus pada Maret 2019. Namun, pada Mei 2019, orang tua Z meminta untuk kembali mengasuhnya bersamaan saat proses pemindahan dari rumah singgah ke panti sosial.

"Pemindahan karena rumah singgah lagi direnovasi. Kalau saya dengar memang ditolak-tolak terus, jadi enggak bisa lama karena kondisinya yang seperti itu," kata Herlina di lokasi, Senin (18/11/2019).

Baca juga: Kebakaran di Tangsel, Seorang Anak Terjebak hingga Tewas

Kini sejak kejadian tersebut, Herlina mengimbau tidak ada lagi pemasungan terhadap anak, apa pun keadaan dan tingkah lakunya.

Pihak P2TP2A pun akan mengevaluasi dalam penanganan anak, tak terkecuali yang berkebutuhan khusus.

"Imbauannya, memang tidak boleh ada pemasungan anak. Jadi, kami juga merasa prihatin, sedih dan terkejut. Z harus berakhir dalam keadaan dipasung dan dirantai seperti ini. Itu memang tidak bisa, ayahnya juga sudah diberitahukan, enggak bisa, tidak ada alasan apa pun yang membuat keadaan seseorang itu dipasung," tutupnya.

Baca juga: Dipasung Bapaknya, Anak Tewas Terjebak Kebakaran di Tangsel

Sebelumnya, kebakaran melanda permukiman di Gang Sayur Asem, RT 014 RW 004, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Minggu (17/11/2019) pukul 15.00 WIB.

Kebakaran tersebut menewaskan seorang anak berinisial Z (10) yang terjebak di rumah kontrakan karena dipasung oleh ayahnya.

Berdasarkan keterangan warga setempat, api yang muncul berasal dari rumah Z. Diduga itu karena Z yang dipasung oleh orang tuanya bermain korek hingga menyambar ke beberapa barang lain.

Kebakaran tersebut menjadi yang kedua setelah sebelumnya juga pernah terjadi pada Oktober 2019.

Saat itu kebakaran diduga juga disebabkan oleh Z yang menyalakan kompor karena kelaparan. Beruntung, kebakaran tersebut dapat diatasi warga dan penghuni rumah kontrakan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com