Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat Tanpa Teguran, Ratusan Karyawan Restoran D'Cost Akan Demo

Kompas.com - 27/11/2019, 10:54 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Pekerja Restoran Sea Food D'Cost akan berunjuk rasa di Restoran D'Cost VIP, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, besok Kamis (28/11/2019).

Unjuk rasa dilakukan diduga dipicu dari tindakan manajemen restoran yang banyak memutus hubungan kerja karyawan tanpa adanya teguran.

Ketua Serikat Pekerja D'Cost Sulianto mengatakan, karyawan kini juga telah bekerja melebihi jam kerja sesuai ketentuan UU Ketenagakerjaan.

Menurut Sulianto, kebijakan yang merugikan para karyawan itu terjadi usai pergantian manajemen baru perusahaan.

"Dalam dua bulan terakhir, sudah lebih dari 100-an karyawan dipecat dengan tidak hormat. Dan banyak pemberitahuan PHK-nya hanya lewat HP," kata Sulianto dalam keterangannya, Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Jelang Penetapan UMK, Serikat Buruh Jateng Demo di Depan Kantor Gubernur

Sulianto menambahkan, unjuk rasa besok adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, pada Rabu (13/11/2019), serikat pekerja D'cost telah berunjuk rasa dengan persoalan yang sama.

Namun, pertemuan antara serikat pekerja dengan manajemen saat unjuk rasa itu belum menemukan titik temu.

Adapun pada unjuk rasa besok, sekitar 400 pekerja D'Cost baik yang masih aktif atau yang sudah dipecat akan turun berunjuk rasa.

"Demo yang dimulai pukul 09.00 WIB ini mengajukan beberapa tuntutan yaitu: kebebasan membuat Serikat Pekerja, kebijakan PHK harus sesuai UU Ketenagakerjaan; dan jam kerja karyawan harus sesuai UU Ketenagakerjaan," ujar Sulianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com