Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Tiang dan Kabel Utilitas di Bekasi yang Semrawut

Kompas.com - 28/11/2019, 06:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi punya masalah dengan penataan tiang dan kabel jaringan utilitas listrik, internet, dan telekomunikasi.

Kepala Bidang Bina Marga Kota Bekasi, Widayat Subroto menyebut jumlah kabel optik di Bekasi semakin banyak seiring merebaknya bisnis internet dan telekomunikasi di era milenium.

Tak pelak, tiang-tiang dan kabel jaringan pun ikut menjamur sehingga tampak semrawut apabila jarang dirawat.

Contoh teranyar ada di Jalan Pejuang, Medansatria. Setidaknya 13 tiang jaringan utilitas menancap di satu titik, di jembatan yang melintang di atas Saluran Irigasi Gempol, dekat kawasan Grand Satria City.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (27/11/2019) siang, beberapa tiang tampak berkarat dan doyong.

Selain itu, ikatan kabel-kabelnya pun kebanyakan sudah kendur, sehingga melorot hingga mendekati permukaan jalan.

Kesemrawutan ini membentang cukup panjang, yakni dari pertigaan Jalan Pejuang-Jalan Sultan Agung hingga Jalan Raya Kaliabang sekitar 2 kilometer lebih.

Baca juga: 13 Tiang Jaringan Kabel Utilitas Menancap di Satu Titik di Jalan Pejuang Bekasi

Padahal, jalan yang dikepung oleh pabrik-pabrik itu merupakan urat nadi lalu lintas truk-truk kontainer.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, kesemrawutan sejenis juga ditemui di titik lain, seperti pertigaan SPBU Permata di Kaliabang, ruas jalan dari Pekayon sampai Jatiasih, Jalan Lapangan Serbaguna di Margahayu, dan persimpangan Perumnas 1 di Kranji.

Tiang bersama

Widayat Subroto mengaku sudah mengetahui masalah ini. Ia menyebut, mayoritas tiang dan kabel semrawut itu milik penyedia jasa internet dan telekomunikasi.

"Kita sudah ingatkan pemilik infrastruktur atau utilitasnya supaya memperbaiki. Itu bukan kabel listrik saja, ada beberapa seperti Telkom, kemudian rata-rata penyedia internet, masing-masing dia memiliki tiang sendiri," jelas Widayat saat dihubungi Kompas.com, Rabu siang.

Sebagai penanggulangan jangka pendek, Widayat mengklaim telah meminta para pemilik tiang itu agar merapikan kabel-kabel yang telah kendur agar tidak membahayakan pengendara.

"Entah kita tarik kabelnya supaya tegang di atas atau kita ikat menjadi satu lilitan, sehingga tidak terlihat berantakan, tetapi hanya terlihat satu lilitan bersama," ujar Widayat.

Baca juga: Tiang dan Kabel Utilitas Semrawut di Jalan Pejuang Bekasi, Pemkot Klaim Upayakan Tiang Bersama

Sebagai penanggulangan jangka panjang, Widayat berpikir untuk menggunakan tiang bersama. Tiang ini akan digunakan ramai-ramai oleh para provider untuk menyambungkan kabel mereka.

Widayat menyebut, kesemrawutan itu disebabkan karena para penyedia jasa internet dan telekomunikasi itu memasang kabel dengan panjang yang sama. Akibatnya, mereka menanam tiang di titik yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com