Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penemu Bayi di Bekasi, Sempat Lihat Pasangan Mondar-mandir di Depan Panti Asuhan

Kompas.com - 28/11/2019, 15:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kamis (28/11/2019) pagi, ketika matahari baru merangkak naik, Lidia Anastasia (18) ada di balik etalase warung kelontong ibunya. Aktivitas itu rutin ia lakukan saban hari sebelum pergi kerja.

Warung kelontong Lidia terpaut 50 meter di sisi seberang Panti Asuhan Rumah Shalom, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Sementara itu, tepat di seberang Panti Asuhan Rumah Shalom, berdiri Yayasan Sekolah Mahanaim. Warung kelontong Lidia ada satu deret dengan sekolah itu, dipisahkan oleh selintas gang.

Belum ada ramai-ramai anak sekolah yang mampir ke warung Lidia buat jajan sepagi itu. Lidia tetap jaga-jaga di balik etalase, walau Jalan Bambu Kuning Selatan depan warungnya masih senyap.

Dari balik etalase, Lidia melihat sepeda motor jenis Yamaha Vixion warna putih-hitam melintas di depan warungnya, dari arah panti asuhan atau sekolah.

Baca juga: Bayi Perempuan dalam Kardus Ditemukan di Pinggir Jalan di Rawalumbu, Bekasi

Di atas kuda besi itu, duduk dua orang berboncengan. Sekelebatan pandang, Lidia melihat pengemudi motor itu laki-laki muda berjaket coklat membonceng perempuan muda berpakaian belang-belang.

"Yang cowok pakai helm Gojek. Hitam, manis, rambutnya panjang. Ceweknya yang dibonceng juga cakep, putih. Rambutnya lurus," ungkap Lidia kepada Kompas.com di Mapolsek Metro Bekasi Kota, Kamis siang.

Ia melihat, perempuan yang dibonceng itu memboyong sekotak kardus di tangan kirinya, dan helm Gojek di tangan kanannya. Pemandangan itu berlalu begitu saja.

Tak sampai berapa menit, motor itu kembali melintas ke arah berlawanan. Lidia masih di balik etalase warung. Sementara ibunya berada di dapur, memasak.

Baca juga: Isi Surat Wasiat di Samping Bayi dalam Kardus di Bekasi: Bukan karena Kami Membencimu...

Sejenak, telinganya kembali menangkap deru mesin motor yang tadi lewat di depan warungnya. Deru yang stabil mengisyaratkan motor itu berhenti dekat warungnya.

Lidia menyangka, mereka kurir Gojek dari atribut helm dan kardus yang mereka boyong. Mungkin mencari alamat dan berhenti ingin bertanya, pikirnya. Lidia beringsut ke luar.

Di luar, ia melihat keduanya turun dari motor, sedang dalam posisi hendak meletakkan kardus yang mereka boyong sejak tadi, 10 meter di pinggir jalan, sederetan dengan warungnya.

Melihat ada Lidia menyaksikan mereka, keduanya batal meletakkan kardus dan kembali menaiki motor, putar arah dan melaju ke arah panti asuhan/sekolah lagi.

"Kata saya, ini mau nanya alamat apa bagaimana sih, jadi apa enggak nanya alamat. Eh terus dia menggok (belok) ke kiri," aku Lidia.

Di luar, keadaan masih sepi selepas pemotor itu berlalu. Lidia kemudian menyambung selang di seberang warung, memunggungi jalan dan warungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com