Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ari Askhara Diduga Selundupkan Harley, Serikat Pekerja: Sudahi Perdebatan Tak Perlu...

Kompas.com - 12/12/2019, 16:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Bersama (Sekber) Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia (Persero) angkat bicara perihal pencopotan Direktur Utama (Dirut) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.

Ari sebeblumnya dicopot terkait kasus penyelundupan komponen motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat baru Garuda Airbus A330-900.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Tomy Tampatty, Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Achmad Haeruman, dan Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Kapten Bintang Hardiono serta Kapten Edwar.

Kapten Edward membacakan pernyataan sikap yang mengajak para karyawan Garuda Indonesia untuk bersatu setelah ramainya kasus tersebut.

"Untuk itu kita silang pendapat, serta menghentikan semua perdebatan yang tidak perlu. Kita serahkan semua kepada penegak hukum dan pemerintah selaku pemegang saham," papar Kapren Edward di salah satu rumah makan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Penyelundupan Harley Davidson yang Berujung Pemecatan Ari Ashkara sebagai Dirut Garuda

Selain itu, kata Edward, Sekber mendukung penuh manajemen Garuda Indonesia yang telah ditunjuk oleh pemerintah.

Manajemen Garuda bertugas tetap menjalankan operasional dan layanan Garuda Indonesia di tengah mempersiapkan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 22 Januari 2020 mendatang.

"Sekber bersama-sama seluruh karyawan Garuda Indonesia tetap berkomitmen akan memberikan layanan terbaik dan menjaga operasional dengan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan," sambung dia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan memberhentikan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara, Kamis (5/12/2019).

Baca juga: Mengenal Ari Ashkara, Bos Baru Garuda Indonesia

Keputusan Erick ini diambil setelah sebelumnya Ari Ashkara ditengarai menyelundupkan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.

Barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).

Diduga penyelundupan barang tersebut untuk menghindari pajak.

Pasalnya, motor Harley Davidson masuk dalam kelompok barang mewah, yang nantinya dikenai Pajak atas Penjualan Barang Mewah atau PPnBM sebesar 125 persen dari harga barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com