TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea memastikan aksi mogok tidak akan mengganggu layanan operasional penerbangan Garuda Indonesia.
Aksi mogok kerja dilakukan 600 karyawan anak perusahaan Garuda Indonesia yang menangani ground handling, yakni PT Gapura Angkasa.
"Pada periode peak season Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini kami telah mempersiapkan upaya antisipatif dan mitigasi operasional dalam menjamin kelancaran operasional Garuda Indonesia," jelas Tumpal dalam keterangan tertulis, Selasa (31/12/2019).
Selain sudah mempersiapkan upaya antisipasi, Tumpal mengatakan Garuda Indonesia telah menginstruksikan anak perusahaan Garuda Indonesia itu untuk mengedepankan ruang diskusi bukan langsung memecat empat karyawannya.
Baca juga: 600 Karyawan Anak Perusahaan Garuda Indonesia Gelar Aksi Mogok Kerja
Gapura Angkasa, kata dia, diminta melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah petugas ground handling yang melakukan aksi mogok tersebut.
"Agar permasalahan yang terjadi dapat mencapai kesepakatan bersama yang baik bagi semua pihak ", tutup Tumpal.
Adapun sebelumnya, sebanyak 600 orang karyawan PT Gapura Angkasa anak perusahaan Garuda Indonesia melakukan aksi mogok kerja di sebuah ruko sekitar Bandara Soekarno-Hatta.
Ketua Asosiasi Pekerja Metal Indonesia yang juga karyawan PT Gapura Angkasa, Mey Hardie mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh karyawan PT Gapura Angkasa setelah dirinya mendapat surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dari PT Gapura Angkasa.
"Saya terima surat pemutusan (PHK) itu jam 16.00, jadi teman-teman spontan melakukan aksi mogok," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (31/12/2019).
Hardi mengatakan, bukan hanya dirinya yang mendapat perlakuan PHK sepihak dari PT Gapura Angkasa. Ada tiga orang lainnya yang mendapat surat PHK tersebut tanpa alasan yang jelas dari pihak Gapura Angkasa.
Hardie mengatakan, karyawan PT Gapura Angkasa yang mendengar kabar pemecatan tersebut langsung turun mogok kerja untuk membela empat kawannya.
"Sekitar 600-800 orang yang turun demo mogok kerja," kata dia.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, Hardie mengatakan ada dua tuntutan yang disuarakan. Pertama adalah mengembalikan kembali keempat karyawan yang dipecat secara sepihak oleh Gapura Angkasa.
"Kedua, terkait status kami. Sekarang kami hanya outsourcing," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.