Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Masih Evakuasi Warga Korban Banjir di Ciledug Indah Secara Berkala

Kompas.com - 02/01/2020, 19:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih melakukan evakuasi terhadap korban banjir di Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (2/1/2020).

Kepala Bidang (Kabid) Diskominfo Kota Tangerang Mualim mengatakan, Pemkot Tangerang telah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengevakuasi korban bencana banjir sejak Rabu, kemarin.

"Sejauh ini pemkot lewat BPBD dan petugas kami yang lain bersama dengan TNI dan Polri dan juga Basarnas terus mengevakuasi warga yg terdampak banjir, secara berkala," kata Mualim kepada Kompas.com.

Baca juga: Banjir di Ciledug Indah Mulai Surut, Warga Diimbau Tetap Waspada

Terkait adanya salah satu wanita dan bayinya yang masih terjebak di Perumahan Ciledug Indah 1, Mualim mengatakan belum mendandapatkan informasi.

"Untuk itu, dari yang di lapangan belum ada informasi," ucapnya.

Namun, kata Mualim, sampai saat ini Pemkot Tangerang bersama pihak terkait masih terus mengevakuasi korban banjir.

Bukan saja di Ciledug Indah, melainkan juga korban banjir wilayah lain untuk ke lokasi pengungsian yang telah disiapkan di 13 kecamatan.

Baca juga: Banjir di Ciledug, Tangerang, Satu Orang Meninggal

 

Bantuan makanan dan kebutuhan balita

Banjir setinggi 30 cm menggenangi perumahan di Ciledug, Tangerang pada Rabu (1/1/2020)Dok. Istimewa Banjir setinggi 30 cm menggenangi perumahan di Ciledug, Tangerang pada Rabu (1/1/2020)
"Posko (pengungsian) ada 14 yang tersebar di 13 kecamatan Kota Tangerang belum termasuk posko di setiap kelurahan. Posko kesehatan ada 22 pos," ungkapnya.

Menurut Mualim, untuk bantuan terhadap korban banjir pun telah diberikan hingga dari makanan hingga kebutuhan balita.

"Bantuan yang disalurkan paling banyak sembako, nasi bungkus, kebutuhan balita dan selimut," tutupnya.

Baca juga: Banjir di Ciledug, Warga: Baru Bangun Air Udah Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com