Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Surut, Jalan KH Hasyim Ashari Tangerang Sudah Bisa Dilintasi Kendaraan

Kompas.com - 03/01/2020, 10:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Jalan KH Hasyim Ashari, Ciledug, Kota Tangerang, sudah surut pada Jumat (3/1/2020).

Pantauan Kompas.com, saat ini jalan yang menghubungkan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan Cipondoh, Kota Tangerang itu sudah dapat dilintasi kendaraan.

Salah seorang warga setempat, Adnan Rohili (27) mengatakan, banjir mulai berangsur surut sejak Kamis (2/1/2020) malam hingga Jumat, pagi.

Baca juga: Banjir Tangerang, Hotel di Kawasan Serpong Penuh Tamu yang Terkena Banjir

"Sebenarnya sudah dari semalam itu sufah bisa dilintasi kendaraan cuna memang masih ada genangan airnya. Air kering betul itu sekitar jam 4 atau 5 subuh," ucapnya saat ditemui di lokasi.

Menurut Adnan, surutnya air dimanfaatkan warga setempat untuk mengeluarkan barang-barang berharga mereka seperti mobil dan motor yang sebelumnya sempat terendam.

"Begitu surut tadi pagi banyak orang yang ngeluarin motor dan mobil yang emang sebelumnya terendam. Mungkin mau dievakuasi karena saat kerendam kondisinya parah dan tidak bisa digeser kemana pun," ucapnya.

Sementara salah satu pengendara motor, Wahid (41) mengatakan, sudah bisa dilintasinya Jalan Hasyim Ashari membuat jarak tempuh ke Jakarta menjadi lebih cepat.

Saat banjir melanda kawasan itu, Wahid mesti mengambil jalan lain yang berefek pada jarak tempuh yang lebih lama ketika menuju Jakarta. 

Baca juga: Pemkot: 70 Persen Titik Banjir di Kota Tangerang Surut

"Iya sudah dua hari saya mau ke Jakarta mutar terus. Itu bisa makan waktu satu jam mutarnya doang kemarin saat banjir. Maka pas dibuka saya lewat biar macet sedikit tak masalah," ucapnya.

Dari Pantauan Kompas.com, sejak dapat dilintasinya jalan KH Hasyim Ashari, Ciledug, Kota Tangerang dapat dilintasi membuat volume kendaraan terus meningkat.

Hal tersebut membuat kondisi jalan dari arah Pasar Bengkok menuju Kebayoran Lama dan arah sebaliknya macet panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com