Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk Pascabanjir di Kosambi, Warga Minta Pemerintah Angkut

Kompas.com - 04/01/2020, 11:51 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di Jalan Puskesmas, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, surut.

Warga di kawasan Jalan Puskesmas tengah sibuk membersihkan sampah dan lumpur di rumahnya pascabanjir, Sabtu (4/1/2019). 

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, akibat banjir itu sampah menumpuk di depan Jalan Puskesmas dan menutupi jalan. 

Sampah yang menumpuk itu mayoritas sampah rumah tangga, seperti, kasur, kerdus, karpet, dan sampah plastik.

Bau tak sedap pun tercium. Warga tampak menutup hidung ketika melintasi kawasan itu. 

Baca juga: Banjir Mulai Surut, Warga Rawa Buaya Tetap Tinggal di Posko Banjir

Melihat sampah bekas banjir menumpuk, warga pun meminta pemerintah setempat untuk mengangkut sampah itu.

Djoni, warga RT 005 RW 007, mengatakan, selama tiga hari banjir di kawasan rumahnya, ia dan warga RT 005 RW 007 belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik bantuan logistik, kesehatan, maupun bantuan kerja bakti gotong royong membersihkan sampah pascabanjir.

"Semua kita kerjakan sendiri, mana ada pemerintah bantuin kami. Sampah saja dari semalam surut belum diangkut," ujar Djoni saat ditemui Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).

Sementara itu, Lidia, warga RT 005 RW 007, mengatakan, banjir di kawasannya sudah surut sejak pukul 17.00 WIB.

Ia bersama warga lain mengungsi di rumah-rumah warga yang bertingkat.

"Kami ngungsi di rumah tetangga yang bertingkat. Soalnya tidak disiapkan posko pengungsian kan di sini," kata Lidia.

Baca juga: [UPDATE] BNPB: 53 Orang Tewas dan 1 Hilang akibat Banjir Jabodetabek

Selama banjir, ia belum merasakan bantuan dari pemerintah, padahal kawasannya termasuk yang mengalami banjir cukup tinggi. 

Lidia berharap, pemerintah segera mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di kawasan rumahnya.

"Ya, walaupun kami tidak dapat bantuan secara logistik, saya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan mengangkut sampah yang sudah menumpuk itu," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Megapolitan
Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Megapolitan
Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Megapolitan
Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Megapolitan
Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com