Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2019 Terjadi 733 Kali Gempa Bumi di Banten dan Sekitarnya

Kompas.com - 06/01/2020, 18:31 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Stasiun BMKG Kota Tangerang, Suwardi mengatakan, tercatat 733 kali gempa bumi sepanjang 2019 lalu.

"Di wilayah Banten dan sekitarnya telah terjadi gempa bumi tektonik sebanyak 733 kali," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).

Suwardi mengatakan, data tersebut tercatat lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Pada 2018, tercatat sebanyak 1.232 kejadian gempa bumi di wilayah Banten dan sekitarnya.

"Kekuatan gempa bumi yang terjadi bervariasi dari M (Magnitudo) 2 hingga M 6,9," kata dia.

Sedangkan sebaran gempa umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat.

Dari ratusan gempa tersebut, tercatat hanya tiga kali kejadian gempa bumi yang dirasakan masyarakat.

"Gempa bumi terbesar terjadi pada tanggal 02 Agustus 2019 dengan kekuatan M 6,9 dan pusat gempanya berada di laut selatan provinsi Banten," kata dia.

Suwardi mengatakan, saat gempa bumi kekuatan M 6,9 tersebut terjadi, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah pesisir selatan dan barat provinsi Banten, Lampung, selatan Jawa Barat bagian barat dan Bengkulu.

Dia menjelaskan, tsunami diperkirakan terjadi estimasi ketinggian 0-3 meter dengan perkiraan gelombang tsunami mencapai bibir pantai pada pukul 19.35 WIB.

"Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 21:37 WIB," kata dia.

Wilayah pesisir di Provinsi Banten, lanjut dia, memiliki potensi terdampak tsunami yang dibangkitkan dari faktor tektonik dalam bentuk gempa bumi kuat di zona subduksi dan non tektonik erupsi vulkanik dan longsoran di laut.

Untuk itu, lanjut Suwardi, pelibatan masyarakat untuk mitigasi bencana sangat diperlukan. Mengingat merekalah yang berpotensi paling terdampak saat bencana terjadi.

"Sehingga dengan masyarakat yang terlatih dan terampil menghadapi bencana, niscaya jumlah korban dapat diminimalisir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com