Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Buka Pos Pemeriksaan Hewan Peliharaan Pascabanjir, Banyak yang Sakit Kulit dan Diare

Kompas.com - 10/01/2020, 13:28 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta menggelar pemeriksaan hewan yang terdampak saat banjir.

Pemeriksaan hewan ini digelar di lima wilayah DKI Jakarta dari Kamis (9/1/2020) hingga Sabtu (11/1/2020) besok.

Pantauan Kompas.com, masyarakat antusias membawa hewan peliharaannya yang terserang penyakit akibat banjir.

Masyarakat masing-masing membawa lebih dari satu hewan peliharaannya.

Sebelum diberikan obat, hewan ini harus melalui pemeriksaan oleh dokter hewan.

Setelah diketahui penyakitnya, dokter langsung memberikan obat yang disuntikan ke hewan itu.

Baca juga: Pemprov DKI Buka Layanan Evakuasi dan Shelter untuk Hewan Peliharaan Terdampak Banjir

Ada pula beberapa hewan yang diberikan salep gatal. Setelah diperiksa, dokter pun memberikan vaksin untuk hewan-hewan peliharaan itu.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP DKI Jakarta, Rismiati mengatakan, selama tiga hari sudah ada sekitar 80 hewan yang diperiksa di posko kesehatan Kantor Dinas KPKP DKI Jakarta.

Rismiati mengatakan, rata-rata hewan terserang penyakit kulit seperti jamuran.

"Ada juga yang terkena diare dan flu biasa. Mereka juga ada yang divaksin rabies sehingga kondisi hewannya sehat dan DKI terbebas dari rabies," ucap Rismiati di Kantor Dinas KPKP, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Warga yang Terkena Banjir Bisa Titipkan Hewan Peliharaan ke Animal Defenders

Selain pemeriksaan kesehatan, hewan peliharaan di posko ini juga diberikan makanan gratis.

Rismiati mengatakan, persyaratan untuk datang ke posko kesehatan hewan harus memiliki KTP DKI Jakarta.

"Kami juga mendahulukan mereka yang terkena banjir dan hewannya terendam," kata Rismiati.

Ia mengimbau masyarakat yang memiliki hewan peliharaan untuk datang ke posko-posko yang telah disiapkan Dinas KPKP Jakarta.

"Ya masyarakat yang terdampak banjir kalau bisa di-handle silahkan, tapi kalau merasa kesulitan monggo datang ke posko kita di lima kota administrasi dan juga kantor Dinas KPKP," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com