Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejalan Kaki Khawatir Pedagang Nasi Kapau Kramat Raya Rusak Pemandangan Trotoar

Kompas.com - 10/01/2020, 19:39 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang nasi kapau diizinkan kembali berjualan di atas trotoar Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Para pedagang nasi kapau akan berjualan di atas trotoar yang baru saja usai direvitalisasi pada Desember 2019 lalu.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (10/1/2020), trotoar di Jalan Kramat Raya tampak terbagi dua sisi.

Di sisi kanan, trotoar dengan luas 2,5 meter tampak menggunakan tegel lebar. Sisi ini nantinya jadi tempat penjual nasi kapau menjajakan dagangannya.

Sementara di sisi kiri, trotoar dibuat lebih ramping dengan luas 6,5 meter untuk pejalan kaki.

Trotoar ini setelah direvitalisasi memang tampak luas dan nyaman dilintasi.

Di trotoar ini juga sudah tampak dipasangi beberapa bangku taman dan bollard.

Baca juga: Nasib Pedagang Nasi Kapau di Jalan Kramat, Sempat Direlokasi hingga Kembali ke Trotoar Lagi

Guiding block bewarna kuning pun terpampang jelas di trotoar ini. Kondisi semakin terlihat rapi dengan dipasangnya lampu jalan yang artistik di sepanjang trotoar.

Sayangnya, pemandangan trotoar ini tampak rusak dengan motor-motor yang diparkir di atasnya.

Adapun mereka yang meletakkan motor di atas trotoar itu adalah pengunjung yang hendak makan nasi kapau.

Nasi kapau saat ini masih berada di tempat relokasi mereka di belakang trotoar, tempat berjualan pedagang terdahulu.

Para pejalan khawatir jika nantinya para pedagang berjualan di trotoar malah akan merusak pemandangan trotoar.

"Ini lapang banget sih trotoar, nyamanlah kalau jalan kaki. Kan tidak bakal bersaing sama kendaraan lagi," ucap Joko, seorang pejalan kaki yang ditemui Kompas.com.

"Tapi kalau nanti pedagang dikedepanin, ke trotoar, tidak tahu ya gimana jadinya, takutnya malah ganggu pejalan kaki lagi," tambah Joko.

Ia mengatakan, seharusnya pedagang direlokasi ke tempat yang lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com