JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Kanal Banjir Barat (KBB) Dinas Sumber Daya Air Ciko Tricanescoro mengakui bahwa ada beberapa pompa di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang dimatikan saat banjir 1 Januari 2020 lalu.
Hal tersebut dilakukan lantaran air merendam beberapa pompa, terutama mesin dan kabelnya juga ikut terendam.
Menurut Ciko, jika tidak dimatikan, maka akan membahayakan petugas atau operator yang bertugas.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Heran Rumah Pompa Kebanjiran Hanya Ditangani dengan Karung Pasir
"Kalau kemarin itu masalah bukan di pompanya. Memang air kali ini, Angke, Grogol itu melimpah semua. Jadi memang upaya yang kami lakukan memang kalau air sudah meluber sebenarnya bukan pompanya, tapi kami mengamankan operator kami," kata Ciko di Rumah Pompa Waduk Grogol, Jakarta Barat, Senin (13/1/2020).
"Karena kalau ada kabel dan sebagainya, untuk beroperasi kami agak riskan. Jadi nanti takut jadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Makanya kami matikan sementara, jadi pada saat air surut baru kami hidupkan kembali," lanjutnya.
Ia juga mengakui bahwa pompa-pompa yang terendam memang berada di tempat yang rendah sehingga harus dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi.
Baca juga: Anggota DPRD Berdebat dengan Lurah soal Pompa Air Teluk Gong yang Terendam Banjir
Salah satu lokasi pompa yang terendam adalah di Rumah Pompa Teluk Gong, Jakarta Utara.
"Memang ada beberapa titik pompa yang rendah, nanti kita akan tinggikan. Dan tapi ini perlu waktu. Kita sebenarnya sedang dalam proses peninggian tapi di workshop.
Dengan harapan dalam hitungan satu bulan saja peninggian selesai, maka itu bisa kita pasang di rumah pompa tadi," ucap Ciko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.