JAKARTA, KOMPAS.com - Bisa yang dikeluarkan anak ular kobra atau biasa disebut baby kobra lebih berbahaya dibandingkan induknya.
Hal ini disampaikan oleh anggota Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia, Ligar Sonagar Risjoni alias Igor.
Menurut Igor, baby kobra belum bisa mengontrol dirinya untuk mempertahankan diri saat menghadapi ancaman.
Oleh karena itu, baby kobra rentan mengeluarkan bisa yang lebih banyak dibanding induknya saat menghadapi suatu ancaman.
Seorang baby kobra biasanya merasa terancam saat seseorang menginjaknya atau menangkapnya dengan paksaan.
Baca juga: Saksi Sebut Ada Ular Kobra di Tubuh Jenazah yang Ditemukan di Hutan Kemayoran
"Sejak kecil kan dia (baby kobra) sudah mempunyai bisa. Baby kobra bisa menghabiskan stok bisanya yang ada dalam tubuh karena dia belum bisa mengontrol dan lebih agresif," kata Igor saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2020).
Seekor ular kobra dewasa biasanya mengeluarkan 60 miligram bisa saat merasa terancam. Sementara, seekor baby kobra dapat mengeluarkan 80-90 miligram bisa.
"Kalau si anaknya dapat mengeluarkan lebih dari 80-90 miligram (bisa), kalau menyembur pun bisa ke mana-mana. Dia kan belum bisa mengontrol, lebih berbahaya tentunya," ujar Igor.
Igor mengungkapkan, seekor ular kobra baru dapat mengontrol dirinya setelah berusia 6 bulan.
"(Usia) sekitar 6 bulan, ukurannya setengah meter, baru dia bisa mengontrol diri," ungkap Igor.
Baca juga: Cerita Rohimah Tidur di Atas Ular yang Terjebak di Dalam Kasur
Sebelumnya diberitakan, sesosok jenazah laki-laki bernama Mahmud (65) ditemukan di Hutan Kota Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (13/1/2020) sore.
Salah seorang saksi bernama Suminah yang menemukan jenazah Mahmud (74) di Hutan Kota Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (13/1/2020), mengaku melihat ular di tubuh korban.
"Kobra kecil, segini (menunjukkan jari telunjuk)," kata Suminah kepada wartawan, Senin sore.
Ia mengaku melihat pria tersebut terkapar di pinggir saluran air yang ada di Hutan Kota Kemayoran tersebut sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.