Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Pejaten, Seorang Pelajar Luka Bacok

Kompas.com - 18/01/2020, 13:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pelajar bernama Redondo (17) mengalami luka bacok di punggung dalam tawuran di kawasan Pekayon, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020) malam.

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Prayitno, membenarkan adanya korban pembacokan dalam tawuran tersebut.

"Iya benar, satu orang. Sekarang di RSUD Pasar Minggu," kata Prayitno, Sabtu.

Salah satu saksi mata, Fandi mengatakan, peristiwa itu terjadi saat korban terlibat tawuran di Jalan Ampera Raya menuju ke Pejaten Barat pada sekitar pukul 19.30 WIB.

Baca juga: Kronologi Tawuran Antargeng di Jelambar, Dimulai dengan Petasan Sambil Live Streaming

Korban terpisah dari teman-temannya ketika melarikan diri dari kejaran pelajar yang menjadi lawan tawuran mereka.

"Teman-teman korban lari ke arah Pejaten Village, korban belok masuk ke sini (Jalan Pekayon). Sebelumnya motornya sempat ditabrak pelajar yang jadi lawan. Kabur ke sini, dibacok pakai celurit," kata Fandi di lokasi, Sabtu.

Menurut dia, korban yang saat itu terkena bacokan di punggung langsung tergeletak.

Para pelajar yang menjadi lawannya, berjumlah lebih dari 15 orang, terus menghajar korban dengan senjata tajam.

"Luka pada punggung ada tiga luka. Luka yang besar, sama dua kecil-kecil," kata dia.

Banyaknya jumlah pelajar yang memegang senjata tajam membuat warga setempat tak berani melerai.

"Warga nggak berani misahin, takut kena sasaran mungkin ya. Karena banyak banget pelajar itu pada bawa celurit," ujar dia.

Korban belakangan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu untuk mendapatkan penanganan.

"Dibawa pakai mobil pikap itu sama Pak RT ke RSUD. Nyari ambulans juga susah, takutnya kehabisan darah malah meninggal, akhirnya pakai mobil pikap," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com