Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Gratis, Jumlah Penumpang LRT Jakarta Merosot Hampir Separuhnya

Kompas.com - 23/01/2020, 18:41 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang moda transportasi umum light rail transit (LRT) Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading merosot semenjak pemberlakuan tarif komersial.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, penumpang LRT Jakarta menurun setengahnya dibandingkan pada saat uji coba secara gratis.

"LRT memang sekarang ada penurunan ridership setelah dinyatakan berbayar. Sekarang (penumpang) di kisaran 4.000 (per hari), saat uji coba sekitar 7.000-8.000 (penumpang)," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Sempat Berhenti karena Banjir, LRT Jakarta Beroperasi Normal Kembali

Syafrin berujar, pendeknya rute LRT Jakarta menjadi alasan penumpang turun. Masyarakat lebih memilih moda transportasi lain.

"LRT karena masih (panjang rutenya) baru 5,8 kilometer dan coverage area otomatis juga terbatas, jadi mungkin masyarakat lebih memilih moda lain dalam bertransportasi," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta akan terus mengevaluasi penyebab turunnya penumpang moda transportasi umum milik badan usahanya itu.

Pemprov DKI akan memperbanyak integrasi LRT Jakarta dengan moda transportasi umum lainnya untuk meningkatkan jumlah penumpang.

Pembangunan LRT fase dua rute Kelapa Gading-Jakarta International Stadium juga akan dipercepat untuk memperpanjang rute LRT Jakarta dan meningatkan jumlah penumpang.

"Kami akan terus evaluasi karena target ridership-nya 14.000 (penumpang per hari)," ucap Syafrin.

Baca juga: Penumpang LRT Jakarta 74.187 Orang Selama 17 Hari Operasi

Berbeda dengan LRT Jakarta, penumpang MRT Jakarta dan transjakarta justru meningkat.

Penumpang transjakarta mencapai 995.000 per hari, sementara penumpang MRT Jakarta rata-rata mencapai 95.000 penumpang per hari.

"MRT itu tahun lalu target mereka 65.000 ridership (per hari), sekarang mereka rata-rata 95.000 (penumpang), pernah mencapai 125.000," tutur Syafrin.

LRT Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading resmi beroperasi secara komersial sejak 1 Desember 2019. Tarif yang dibebankan kepada penumpang sebesar Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan.

LRT Jakarta sepanjang 5,8 kilometer itu memiliki enam stasiun, yakni Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan Untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com