JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, belum ada pembicaraan mengenai rute LRT Jakarta Koridor 2 Pulo Gadung-Kebayoran Lama yang berimpitan dengan rencana MRT koridor Barat-Timur (Cikarang-Ujung Menteng-Kalideres-Balaraja).
Ia menyebutkan, belum ada instruksi baik dari Kementerian Perhubungan maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait rute yang berimpitan tersebut akan diubah atau tetap.
"Kami masih menunggu instruksi tertulis jadi sekarang belum ada informasi resminya, jadi kami masih menunggu saja," kata Kamaluddin saat dihubungi, Senin (16/12/2019).
Baca juga: Bangun LRT Pulogadung-Kebayoran Lama, Pemprov DKI Usul Stasiun Transit MRT Diubah
Rute atau trase milik MRT merupakan perencanaan baik di pemerintah pusat maupun di provinsi.
Sementara rute LRT direncanakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Ya dua-duanya. Kalau trase itu kan ada direncanain di pusatnya sama di provinsinya tapi dua-duanya belum ada informasi," ujarnya.
Karena itu Kamaluddin belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rute tersebut akan seperti apa.
"Itu belum dirembukkan, jadi belum bisa berkomentar karena belum ada informasi resmi. Kami belum ada detilnya," ujar Kamal.
Sebelumnya, Kasubag Humas Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan Supandi mengatakan, hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta belum pernah mengajukan persetujuan perihal penetapan jalur LRT.
Supandi menjelaskan jalur-jalur LRT yang ditenggarai akan berhimpitan dengan jalur MRT tersebut belum dibicarakan di Kementerian Perhubungan hingga ke tahap persetujuan.
"Sampai sekarang Gubernur DKI belum mengajukan persetujuan," kata dia saat dihubungi melalui pesan teks, Jumat lalu.
LRT Pulogadung-Kebayoran Lama akan dibangun sepanjang 19,7 kilometer. LRT tersebut akan dibangun dengan skema pembiayaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
"Total 19,7 kilometer, (investasinya) sekitar Rp 15 triliun," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.