Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran 250 Kg Ganja di Pluit Dikendalikan Napi Lapas Tangerang

Kompas.com - 04/02/2020, 15:27 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran narkoba jenis ganja seberat 250 kilogram yang digagalkan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Selasa (4/2/2020) dini hari, dikendalikan oleh seorang narapidana Lapas Tangerang.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, kini jumlah tersangka peredaran ganja tersebut sebanyak enam orang.

"Tadi malam hingga subuh kita menangkap pelaku dan barang bukti ganja. Awalnya tiga orang, lalu setelah kita kembangkan, sekarang total enam orang," kata Arman di Kantor BNN, Jakarta Timur, Selasa.

Baca juga: Sempat Kehilangan Jejak, BNN Gagalkan Peredaran 250 Kg Ganja di Pluit

Adapun peredaran ganja tersebut dikendalikan oleh seorang napi kasus narkoba Lapas Tangerang berinisial Y.

Dia juga disebut sebagai pemilik ganja tersebut.

"Satu di antaranya napi di LP Tangerang. Dia yang mengendalikan dan dari hasil pemeriksaan awal dia yang memiliki ganja tersebut. Napinya berinisial Y, saat ini sedang kami jemput. Kami sudah berkoordinasi dengan inspektur jenderal Kemenkumham," ujar Arman.

Adapun ganja itu dibawa dari Aceh melalui jalur darat dengan truk kontainer. Untuk mengelabui, pelaku juga membawa barang-barang klontong.

Baca juga: Selundupkan 250 Kg Ganja di Pluit, Pelaku Taburi Bubuk Kopi agar Tak Ketahuan Petugas

Ganja tersebut disimpan di dalam enam kardus, lalu taburi bubuk kopi dan dilapisi karung kopi.

"Mereka ingin mengelabui petugas ketika diperiksa dengan anjing pelacak, maka tidak akan tercium. Namun, ternyata anjing pelacak kita pinter dalam mengendus," lanjut Arman.

Saat tiba di Pelabuhan Bakauheni, truk menumpang kapal tongkang, bukan kapal feri untuk mengelabuhi petugas yang sedang lakukan pengejaran.

Petugas sempat kehilangan jejak. Dengan melanjutkan pengejaran dan penyelidikan secara mendalam, Tim BNN-Polri berhasil menemukan truk kontainer tersebut sudah berada di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

Petugas langsung menggerebek dan didapati enam kardus berisi ganja total dengan berat sekitar 250 kilogram.

"Rencananya dari TKP akan didistribusikan ke wilayah-wilayah Jakarta dan Jawa Barat sesuai pesanan atau dijemput oleh pembeli," ujar Arman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com