Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Kota Tangerang Mulai Terserang Penyakit

Kompas.com - 06/02/2020, 14:40 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Korban banjir di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang mulai terserang beragam penyakit.

Kepala Puskesmas Sangiang, Kota Tangerang dokter Setiyawan mengatakan banyak korban banjir mengeluhkan gangguan pencernaan dan penyakit kulit.

"Kebanyakan pasien berobat seperti batuk, pilek, mual muntah mencret gatal-gatal," kata dia saat ditemui di Posko Banjir Masjid Jami Al Jihad RW 08 Kelurahan Periuk Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).

Dokter yang akrab disapa Wawan tersebut juga mengatakan ada sekitar 90 sampai dengan 100 warga yang berobat sejak posko tersebut dibuka.

Baca juga: Belum Ada Bantuan Pakaian, Korban Banjir di Periuk Ini 6 Hari Pakai Baju yang Sama

Di Kelurahan Periuk Kota Tangerang sendiri, posko kesehatan bersamaan dengan posko banjir di Masjid Jami al Jihad mulai dibangun pada Senin (3/2/2020) lalu.

Banjir di RW 08 Kelurahan Periuk juga baru terjadi setelah tanggul jebol pada senin lalu.

"Posko ini kita dirikan mulai dari senin 24 jam ful kita layani," kata Wawan.

Wawan juga mengatakan posko akan dibuka selama kurang-lebih 7 hari. Namun apabila masih diperlukan, keberadaan posko kesehatan di masjid Jami Al Jihad akan terus dibuka.

"Kita laksanakan selama 7 hari ke depan kita perpanjangan apabila diperlukan," kata dia.

Baca juga: Hampir Seminggu, Banjir di Periuk Kota Tangerang Belum Juga Surut

Adapun Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Mulyani mengatakan, pemkot Tangerang juga menyediakan 30 petugas kesehatan yang secara bergiliran melakukan jemput bola ke lokasi pengungsian dan rumah warga yang sakit.

Beberapa posko kesehatan yang dibuka sudah menangani 223 pasien dengan rincian penyakit Dermatitis (Eksim Kulit) sebanyak 73 orang.

"Selain itu ada infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) sebanyak 62 orang, Chepalgia (Sakit Kepala) sebanyak 53 orang, Mialgia sebanyak 24 orang, Gastritis (Radang Lambung) sebanyak 10 orang dan Diare sebanyak 1 orang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com