Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Menanti Pulangnya Almer yang Jalani Observasi Corona di Natuna

Kompas.com - 14/02/2020, 21:05 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah akan memulangkan tiga warga negara Indonesia (WNI) asal Bogor, Jawa Barat, yang telah menjalani observasi risiko virus corona (Covid-19) di Natuna, Kepulauan Riau.

Jika tak ada kendala, mereka akan dipulangkan pada Sabtu (15/2/2020) dan tiba di Jakarta pada sore hari.

Kabar kepulangan mereka pun disambut baik oleh pihak keluarga. Salah satu pihak yang menunggu kepulangan itu datang dari keluarga Almer Belmiro Putrawan (18).

Baca juga: Ketua MPR Minta WNI yang Pulang dari Obserbasi di Natuna Tak Dipermasalahkan

Almer adalah mahasiswa asal Kota Bogor, Jawa Barat, yang tengah menjalani kuliahnya di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, China.

Ia berkuliah di sana sejak September 2019 dan mengambil jurusan Bisnis Internasional.

Almer merupakan satu dari sekian banyak WNI di Wuhan yang dijemput oleh Pemerintah Indonesia saat wabah virus corona menghantui kawasan tersebut.

Ia kemudian dibawa ke Natuna untuk menjalani observasi corona selama dua pekan.

Kabar keadaan Almer selama menjalani observasi di Natuna diceritakan oleh kakak kandungnya, Tiara Regina Putriawan (19).

Baca juga: Sabtu, 14 Mahasiswa Kaltim Dipulangkan Usai Karantina di Natuna, Pemprov Minta Tak Ada Stigmatisasi

Tiara mengatakan, selama menjalani masa observasi di sana, pihak keluarga selalu berkomunikasi dengan Almer untuk mengetahui kondisinya.

Meski komunikasi dengan orang-orang di sana tidak dibatasi, namun rupanya mereka juga tidak punya banyak waktu untuk melepas kangen dengan keluarga masing-masing via jalur komunikasi.

Namun begitu, kata Tiara, kondisi adiknya dalam keadaan sehat dan baik.

"Ada waktu-waktu tertentu untuk berkomunikasi. Jadi, nggak banyak free time-nya," kata Tiara, saat ditemui di rumahnya di Jalan Abimanyu, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Jumat (14/2/2020).

Tiara menuturkan, jalur komunikasi via telepon merupakan satu-satunya hal berharga yang dapat dilakukan pihak keluarga.

Sebab, sambungnya, hanya dengan komunikasi sang ibunda bisa mengetahui kondisi Almer di sana.

"Kami enggak akan tahu apa yang akan terjadi kan. Jadi, di sini berusaha banget buat setiap hari komunikasi. Kalau sama bunda sih setiap hari, video call. Karena enggak cukup suara aja," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com