Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Pondok Pengayom Satwa, Menjaga Hewan yang Ditelantarkan hingga Temukan Keluarga Baru

Kompas.com - 15/02/2020, 13:43 WIB
Audia Natasha Putri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Seorang pria berusia paruh baya duduk santai di halaman depan pintu masuk Pondok Pengayom Satwa yang berlokasi di Jl. Harsono RM No.10, RT.9/RW.4, Ragunan, Jakarta Selatan.

Pria itu nampak asyik bermain dengan beberapa ekor anjing dan kucing. Pria bernama Sutopo itu merupakan petugas keamanan di Pondok Pengayom Satwa.

Sutopo sudah bekerja sejak tahun 1992. Lebih dari seperempat abad, dirinya berdedikasi di Pondok Pengayom Satwa.

Baca juga: Kisah Juru Kremasi Hewan di Ragunan, Haru saat Keluarga Lepas Kepergiaan Peliharaannya

“Keluarga saya udah enggak ada kabarnya. Paling sisa adik saya aja, itu juga jarang banget ketemu,” ujar Sutopo.

Sutopo sudah mencintai tempat ini dengan segala hal di dalamnya. Sesekali ia membantu Tukidjo, petugas kremasi sekaligus pemakaman dengan membantu menguburkan jasad hewan.

Tak hanya itu saja, Sutopo juga sesekali membersihkan kandang atau membantu dokter memegangi hewan yang akan dioperasi atau dirawat.

Dalam sebulan, Sutopo hanya menerima upah sebesar Rp 1,8 juta. Selain upah dari yayasan, tak jarang Sutopo juga mendapat uang tips dari tamu pemilik hewan yang datang.

Di Jakarta, Sutopo hidup sebatang kara. Ia belum menikah dan jauh dari kampungnya di Magelang, Jawa Tengah.

Sutopo tak punya tempat tinggal, meski hanya kontrakan.

Sehari-harinya, ia tidur di kursi besi di ruang tunggu atau di pos keamanan di depan Pondok Pengayom Satwa.

Meskipun sudah ditawari untuk tinggal di kamar yang layak oleh yayasan, Sutopo lebih memilih tidur di ruang tunggu Pondok.

“Saya lebih senang tidur di sini, karena saya biasa ditemani sama hewan di sini. Mereka semua sudah saya anggap anak,” ujar Sutopo.

Sutopo bahkan tak memiliki lemari ataupun kasur. Untuk menaruh bajunya, Sutopo hanya menggantung bajunya di jemuran dekat Pondok.

Meskipun hidup serba kekurangan, Sutopo merasa bersyukur dan ikhlas karena bisa menjalani pekerjaannya.

Baca juga: Syarat dan Cara Menguburkan Hewan di Pondok Pengayom Satwa Ragunan

Sutopo memiliki anggota keluarga “berbulu” , seperti Goti, Puput, Topi, Buduk, Polly, dan Begeng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com