Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Cipinang Melayu, Beberapa Warga Swadaya Dirikan Tenda

Kompas.com - 25/02/2020, 18:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Cipinang Melayu merupakan salah satu lokasi langganan banjir. Kali ini, banjir di kawasan itu mencapai 3 meter hingga hanya menyisakan atap rumah warga.

Evakuasi pun dilakukan. Beberapa di antaranya melakukan evakuasi mandiri yang dilakuakn oleh warga juga. Mereka pun terlihat mendirikan tenda di sepanjang Jalan Inspeksi Kalimalang, Jakarta, Senin (25/2/2020).

Salah satu warga bernama Jaya mengatakan bahwa beberapa kenalannya telah mendirikan tenda sejak pukul 02.00 WIB.

"Mulai didirikan dari saat air mulai masuk ke perumahan bagian depan Jalan H. Amsir. Ini punya satu orang, tapi dipakai ramai-ramai untuk sementara," kata Jaya saat ditemui Kompas.com.

Baca juga: Banjir di Cipinang Melayu, Warga: Hujan Reda Bukannya Surut Malah Tambah Parah

Jaya mengatakan pendirian tenda oleh beberapa warga merupakan antisipasi jika ada keluarga yang memiliki bayi.

Tidak hanya itu, pendirian tenda juga sebagai tempat warga setempat beristirahat seusai membantu tim SAR.

Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar sudah terendam banjir sedalam lebih kurang 3 meter sejak dini hari, Jakarta, Selasa (25/2/2020).KOMPAS.com/NABILLA RAMADHIAN Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar sudah terendam banjir sedalam lebih kurang 3 meter sejak dini hari, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Seorang warga lain bernama Daryono mengatakan bahwa sejak pukul 02.00, sudah banyak masyarakat yang memiliki bayi yang sudah mengungsi.

"Sampai air surut, Masjid Raya Universitas Borobudur dekat situ (parkiran motor universitas) akan terus penuh sama ibu-ibu yang memiliki bayi dan anak-anak," kata Daryono.

Baca juga: Ketua RW 03 Cipinang Melayu: Banjir Kali Ini Paling Besar dan Dua Kali

Daryono menambahkan bahwa di tempat-tempat pengungsian tersebut sudah disediakan pasokan makanan sehingga pengungsi tidak perlu khawatir akan kelaparan.

Hingga saat ini, Daryono menuturkan bahwa perumahannya sudah diterjang banjir sebanyak tujuh kali dimulai dari saat malam tahun baru.

Kendati demikian, banjir-banjir seterusnya tidak setinggi banjir saat malam tahun baru. Hanya saja, banjir kali ini memiliki tinggi yang sama dengan pada malam tahun baru.

"(Walaupun ada pendirian tenda dari warga setempat) tapi biasanya warga tetap akan memilih untuk beristirahat di mesjid," kata Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com