Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Rumah Duka Korban Hanyut, Anggota DPRD Tangsel Kritik Kinerja BPBD Tangani Banjir

Kompas.com - 26/02/2020, 16:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com- Anggota DPRD Tangerang Selatan Fraksi Golkar, Eva Puspita mendatangi rumah Nazar (13), salah satu dari dua anak yang terseret arus saat berenang di Kali Perumahan Pondok Maharta, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Eva menemui orangtua Nazar yang tinggal di Gang Lurah, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (26/2/2020) untuk mengucapkan turut berbela sungkawa.

Eva sekaligus menyoroti kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait  penanganan banjir.

Baca juga: Rumah Keluarga Kemalingan saat Tunggu Jenazah Bocah yang Hanyut di Kali Pondok Maharta

"Itu jadi evaluasi ya, evaluasi karena BPBD harus lebih tanggap di titik-titik rawan banjir, karena Maharta itu paling sering. Itu PR kita bersama," kata Eva saat ditemui di lokasi, Rabu.

Menurut Eva, selama ini dari BPBD Tangerang Selatan masih memiliki banyak kekurangan dalam penanganan.

Salah satu yang saat ini menjadi sorotannya adalah soal kelengkapan alat yang dinilai masih minim.

Baca juga: Dua Bocah Hanyut Terbawa Arus Saat Berenang di Kali Pondok Maharta

"Contoh kaya perahu karet. Makanya, pada saat rakor (rapat koordinasi) kemarin itu suatu evaluasi saya yang paling keras karena perahu karet penting banget ya," ucap wanita yang duduk di bangku Komisi II ini.

Eva mengatakan, seharusnya perahu karet dapat dimiliki oleh tujuh kecamatan yang ada di wilayah Tangerang Sekatan.

"Kalau bisa satu Kecamatan satu perahu karet. Bahkan kalau bisa bagus lagi satu kelurahan satu perahu karet," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com