Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua WNI Terinfeksi Virus Corona, Pusat Perbelanjaan Grand Lucky Diserbu Warga

Kompas.com - 02/03/2020, 19:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan Grand Lucky di kawasan SCBD, Jakarta Selatan dipenuhi warga yang ingin membeli kebutuhan pokok pasca informasi dua orang WNI positif terinfeksi virus corona.

Pantauan Kompas.com di lokasi Senin (1/3/2020) sore, antrean panjang tampak mengular di depan kasir. Dalam satu garis antrean, terdapat 15-20 warga yang membawa troli.

Warga yang antre itu membawa troli yang berisi barang-barang kebutuhan pokok seperti mie instan, beras, dan minyak.

Baca juga: Kronologi 2 WNI Positif Corona, Berawal dari Dansa dengan WN Jepang

 

Beberapa rak mie intan sudah tampak kosong karena diburu warga. Tak hanya kebutuhan pokok, warga juga memborong masker dan hand sanitizer.

Salah satu warga bernama Yani Iin mengatakan, dia sengaja membeli lebih banyak barang kebutuhan pokok setelah virus corona masuk ke Indonesia.

Menurut Yani, dia selalu membeli barang kebutuhan pokok setiap awal bulan di Grand Lucky.

Baca juga: Pasien Positif Corona Berobat ke RS Mitra Keluarga Depok, tetapi Didiagnosa Bronkhitis

 

Kendati demikian, kali ini, dia membeli lebih banyak kebutuhan pokok guna mengantisipasi ditutupnya sejumlah fasilitas publik seperti di kota Wuhan, China.

"Setiap bulan memang selalu belanja kebutuhan pokok, tapi setelah mendengar kabar dua orang sudah terinfeksi virus corona, lebih khawatir aja. Saya takut Jakarta akan lockdown (tertutup) seperti di Wuhan," ujar Yani. 

Yani mengungkapkan, dia hanya membeli barang kebutuhan pokok dan tisu ukuran besar. Sementara itu, dia tak mendapatkan masker dan hand sanitizer.

 

"Tadi mau membeli masker juga, sudah habis," ungkapnya.

Baca juga: Jadi Tempat Interaksi Pasien Virus Corona, Seluruh Karyawan Restoran Amigos Dicek Kesehatan

Dalam kesempatan yang sama, warga lainnya bernama Galuh juga mengeluhkan stok masker yang habis di Grand Lucky. Beruntung, Galuh masih bisa memeroleh hand sanitizer.

 

Galuh juga mengungkapkan kekhawatirannya Jakarta akan tertutup setelah virus corona menginfeksi dua orang WNI. Oleh karena itu, dia membeli lebih banyak kebutuhan pokok.

"Tadi masih mendapatkan hand sanitizer, kalau masker sudah habis. Kalau belanjaan terlihat banyak, ya jaga-jaga saja karena takut nanti enggak bisa belanja lagi," ungkap Galuh.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Dua warga Depok, seorang ibu (64) dan putrinya (31) positif virus Corona setelah melakukan kontak dengan warga Jepang yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com