Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru 3 Begal di Serpong Utara

Kompas.com - 03/03/2020, 17:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Serpong, Tangerang Selatan, masih memburu tiga dari 10 begal yang melarikan diri setelah beraksi di Jalan Kayu Gede, Pakujaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Minggu (1/3/2020) dini hari lalu.

Mereka adalah GMB, DG dan BGL. Tujuh begal lainnya telah ditangkap di lokasi berbeda kawasan Tangerang dan Jakarta Barat pada hari kejadian.

Kapolsek Serpong, Kompol Stephanus Luckyto mengatakan, dari tiga tersangka yang masuk dalam pencarian orang, satu di antaranya merupakan otak dari aksi pembegalan yang dilakukan terhadap Deni, Fauzi, dan Rizki.

Baca juga: Pelaku Begal Salah Sasaran, Korban Dikira Kelompok yang Sudah Janjian Tawuran dengan Mereka

"Kelompok yang dituakan itu GMB dan sekarang masuk dalam pencarian orang," ujar Luckyto di Polsek Serpong, Tangsel, Selasa (3/3/2020).

Menurut Luckyto, GMB diduga merupakan pelaku pembacokan terhadap Fauzi yang menyebabkan korban tewas.

"Karena ini diduga keras melaksanakan penganiayaan yang menyebabkan salah satu korban meninggal dunia," kata dia.

Selain melakukan pembacokan, GMB juga yang membawa sepeda motor dan dua ponsel milik para korban.

"Makanya salah satu hasil kejahatan yang masih kami cari (adalah) motor milik korban yang diduga dibawa GMB," ujar dia.

Baca juga: Polisi Tangkap 7 dari 10 Pelaku Begal yang Tewaskan 1 Orang di Serpong Utara

Tiga orang pria menjadi korban pembegalan itu. Seorang korban benama Fauzi tewas akibat luka bacok di dada bagian kanan.

Pembegalan itu terjadi pada pukul 04.00 WIB. Saat itu ketiga korban berboncengan sepeda motor melintasi jalan di lokasi dengan melawan arah dan bertemu dengan gerombolan para pelaku.

Saat itu ketiga korban langsung diserang. Mereka yang ketakutan berusaha melarikan diri dengan cara meninggalkan motor yang digunakannya.

Korban Fauzi saat itu menjadi korban pembacokan pelaku. Temannya yang bernama Deni mengalami luka serius pada bagian kepala dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mulia Kota Tangerang.

Sepeda motor dan dua ponsel para korban dibawa para pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com