JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan memeriksa suhu tubuh penumpang KRL commuterline secara acak mulai Kamis (12/3/2020) besok. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan covid-19.
"Petugas juga akan melakukan random check suhu tubuh pengguna di stasiun-stasiun," ujar Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam siaran pers, Rabu (11/3/2020).
Anne menambahkan, PT KCI juga akan kembali menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus corona yang bisa dilakukan oleh penumpang. PT KCI juga akan membagikan masker kepada para penumpang.
Baca juga: KRL Bogor-Jakarta Kota Disebut Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Ini Kata PT KAI
Selama ini, PT KCI telah memberikan edukasi cuci tangan yang benar, membagikan masker kepada penumpang di 36 stasiun, dan menyediakan lebih dari 700 botol hand sanitizer untuk 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun.
PT KCI juga rutin membersihkan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan, menugaskan on trip cleaning yang membersihkan rangkaian kereta saat beroperasi, hingga menyiapkan pos kesehatan di 30 stasiun.
Selain itu, PT KCI mewajibkan pegawai frontliner yang berinteraksi langsung dengan penumpang untuk mengecek kesehatan, termasuk suhu tubuh sebelum berdinas.
Menurut Anne, Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencegah penyebaran virus corona via transportasi publik.
"Guna membahas upaya-upaya lanjutan menangani dan mengantisipasi penyebaran virus corona, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta besok akan melakukan pembahasan bersama dengan KCI," kata Anne.
Sebelumnya, gambar berisi bahan paparan Gubernur Anies terkait risiko penyebaran virus corona via transportasi publik beredar di Twitter dan grup aplikasi percakapan WhatsApp.
Baca juga: Beredar Info KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Ini Penjelasan Anies
Dalam bahan paparan itu disebutkan bahwa KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko menjadi area penyebaran virus corona terbesar, sementara KRL rute Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur disebut bebas penyebaran virus corona.
Menanggapi itu, Anies menyatakan, gambar yang beredar tersebut merupakan bahan paparan internal Pemprov DKI Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi terkait penyebaran virus corona.
Dia mengakui adanya potensi penyebaran virus corona via KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.
"Yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan, tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Bahan paparan tersebut, kata Anies, dipetakan berdasarkan sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait kasus covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.