Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD dan SMP di Tangsel Diliburkan, Guru dan Orangtua Diimbau Tetap Awasi Pelajar di Rumah

Kompas.com - 16/03/2020, 16:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Taryono mengimbau para guru untuk tetap memantau proses pembelajaran siswa selama sekolah diliburkan selama dua pekan.

Selain guru, orangtua juga diminta turut mengawasi anaknya di rumah untuk mengikuti proses belajar mengajar melalui online atau daring.

"Ada kerjasama antara orangtua dan sekolah. Orangtua juga ikut memantau memastikan anaknya di rumah adalah belajar, bukan diajak jalan. Jadi harus ada pengawasan dan pendampingan," kata Taryono saat dihubungi, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Ada Anggota DPRD DKI Suspect Corona, Anggota Lainnya Isolasi Diri Sendiri

Menurut Taryono, peraturan libur dalam dua pekan hanya berlaku untuk para siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sementara untuk guru, kata Taryono, mereka tetap harus datang ke sekolah tempat mengajar.

"Kalau guru tetap masuk. Dalam rangka memantau siswa (belajar daring). Dengan catatan sesuai protokol kesehatan," kata Taryono.

Tetapi jika ada guru yang mengalami sakit dengan gejala yang mendekati virus corona, disarankan tidak mendatangi sekolah.

"Kalau ke sekolah pastikan cuci tangan, kalau sakit enggak usah masuk dan segera periksa ke dokter," ucapnya.

Baca juga: Tugas Pelajar SD dan SMP di Tangsel Dipantau melalui Whatsapp Selama Libur Dua Pekan

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) telah meliburkan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama dua pekan terhitung sejak Senin (16/3/2020) hari ini.

Langkah tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona yang kian masif.

Seperti diketahui, jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 kasus hingga hari Minggu (15/3/2020).

Angka ini bertambah 21 kasus baru dari pengumuman yang dilakukan 96 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com