Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda Data Kasus Covid-19 dengan Pemprov Banten, Ini Penjelasan Satuan Gugus Tugas Tangsel

Kompas.com - 18/03/2020, 17:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Data Satuan gugus tugas Tangerang Selatan terkait Covid-19 per Selasa (17/3/2020), menyatakan bahwa sebanyak 41 warga Tangsel terkait virus corona.

Rinciannya, 36 orang dalam pemantauan, empat pasien dalam pengawasan, dan satu pasien positif Covid yang meninggal dunia.

Namun, data tersebut berbeda dari yang di rilis oleh Pemprov Banten melalui web Infocorona.bantenprov.go.id.

Baca juga: 1 Warga Tangsel Meninggal karena Covid-19, Dinkes Beri Penanganan bagi Keluarga

Dari data yang baru di-update Selasa sore memaparkan 43 ODP, dengan 12 orang di antaranya telah sembuh.

Untuk PDP ada tujuh orang, dengan satu diantaranya sudah sembuh. Sementara pasien positif Covid-19 sebanyak 3 orang, namun satu di antaranya meninggal dunia.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Tangsel, Tulus Muladiono mengatakan, jumlah kasus Covid-19 yang mereka paparkan merupakan data yang diterima dari Kementerian Kesehatan.

"Notifikasi satu dari Kementerian (Kesehatan), dua kami data dari semua pelayanan rumah sakit yang ada di Tangsel," kata Tulus saat di Pemkot Tangerang Selatan, Rabu (18/3/2020).

Satuan gugus tugas Tangsel pun sudah memaparkan data terbaru yang telah dikumpulkan pada Rabu, ini.

Dalam data yang didapat, ada 76 warga Tangsel dengan diantaranya 64 masuk ODP, 11 PDP, dan 1 positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Namun, data terbaru tersebut masih berbeda dari Pemprov Banten. Salah satunya soal pasien positif Covid-19 yang masih disebut satu orang.

Baca juga: RSU Tangsel Batasi Pembesuk untuk Cegah Penyebaran Corona

"Kami data yang masuk per tanggal itu, data itu (positif 2 orang) saya belum dapat. Jadi kalau teman-teman dapat ya kami akan kroscek ke sana. Ini data yang mana, jangan sampai data yang belum valid kan malah menjadi kepanikan," katanya.

Menurut Tulus, satuan gugus tugas akan kembali melalukan pengecekan untuk menyesuaikan data dengan Pemprov Banten.

"Mungkin kalau sudah dapat, ya kami akan rilis besok," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com