Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapid Test di Depok Dimulai 26 Maret di Puskesmas Setempat, Hanya untuk ODP dan PDP yang Isolasi Mandiri

Kompas.com - 25/03/2020, 20:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penyelenggaraan rapid test (uji cepat) massal Covid-19 di Kota Depok akan dimulai per hari ini, Rabu (25/3/2020) dan besok, Kamis (26/3/2020).

Permulaan rapid test dibagi untuk dua waktu yang berbeda untuk dua kelompok sasaran rapid test yang juga berbeda.

Rapid test Covid-19 hari ini, Rabu, diperuntukkan bagi mereka yang sejak awal memang berada di rumah-rumah sakit.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Depok Perpanjang Libur Sekolah hingga 11 April 2020

"Untuk pelaksanaan rapid test atau tes masif Kota Depok akan dimulai hari ini, Rabu 25 Maret 2020 secara simultan di RS-RS yang merawat PDP (pasien dalam pengawasan)," jelas Wali Kota Depok, Mohammad Idris melalui video kepada pers, Rabu.

"Diperuntukkan bagi PDP dan tenaga kesehatan yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dan mereka tidak menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap," tambah dia.

Sementara itu, rapid test Covid-19 pada Kamis besok diperuntukkan bagi warga yang mengisolasi diri secara mandiri.

Rapid test diadakan di puskesmas setempat.

"Mulai hari Kamis besok, 26 maret 2020, (rapid test) akan dimulai dilaksanakan di 11 puskesmas, yang diperuntukkan bagi PDP yang melaksanakan isolasi mandiri, ODP (orang dalam pemantauan), dan tenaga kesehatan yang kontak erat dengan pasien positif yang tidak mengenakan APD lengkap," kata Idris.

"Bagi PDP dan ODP nantinya akan diundang atau diberitahu oleh petugas puskesmas setempat untuk waktu pelaksanaan rapid test," lanjut dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menegaskan bahwa warga tak bisa serta-merta meminta dirinya diperiksa dengan rapid test Covid-19.

Rapid test yang jumlahnya 2.400 unit hanya akan dipakai untuk memeriksa warga yang sebelumnya telah tercatat sebagai ODP maupun PDP.

Baca juga: Depok Umumkan Kasus Kematian Pertama akibat Covid-19

"Pokoknya (rapid test Covid-19) untuk orang-orang yang terindikasi lah. Jadi enggak ada orang yang datang-datang minta rapid test. Kalau enggak ada keterkaitan sama Covid-19, tidak dikasih," ujar Novarita, Rabu.

Sebagai informasi, per Selasa (24/3/2020), total sudah ada 15 warga Depok yang terkonfirmasi positif Covid-19, empat di antaranya dinyatakan sembuh.

Selain itu, ada 131 warga Depok yang saat ini masih diawasi sebagai pasien dan 255 warga yang kesehatannya masih dipantau karena punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com