Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona di Indonesia Tak Mengenal Profesi, Pilot, Dokter, hingga Ojek Online Bisa Terinfeksi

Kompas.com - 28/03/2020, 09:22 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penyebaran Covid-19  yang disebabkan virus SARS-Cov belum juga mereda. Semakin hari jumlah pasien Covid-19 makin masif.

Dari awalnya hanya mengenai dua orang di Indonesia beberapa waktu lalu, kini belum genap satu bulan, angkanya sudah tembus lebih dari 1.000 orang.

Berdasarkan data pemerintah per Jumat (27/3/2020) di Indonesia, ada 1.046 kasus Covid-19.

Pemerintah pusat dan daerah terus-menerus menggemakan agar masyarakat menerapkan physical distancing demi mengerem laju penyebaran virus corona.

Baca juga: Krisis APD Tenaga Medis di Depok, Berkejaran dengan Meningkatnya Kasus Covid-19

Alhasil, kebijakan belajar dan bekerja dari rumah pun ditempuh demi memutus rantai penyebaran itu.

Masyarakat pun kerap diminta untuk tidak beraktivitas di luar rumah atau harus diam di rumah untuk memutus penyebaran virus corona.

Rupanya penerapan physical distancing ini tidak diterapkan semua orang, banyak anggota masyarakat yang masih berkeliaran di rumah.

Baca juga: Suspect Covid-19 Lanjut Usia Meninggal di Ambulans gara-gara 3 Rumah Sakit Penuh

Padahal, diketahui penyebaran virus corona ini tak memandang kelas, agama, ataupun profesi. Penyakit ini sangat mudah menular hingga menyebabkan masyarakat dunia berjibaku dalam pandemi yang sama. 

Di Indonesia, tercatat mulai dari dokter, pilot, dosen, DPR, ojek online, hingga artis bisa terkena virus corona ini.

Contoh di bawah ini adalah potret nyata siapa pun bisa terkena virus corona. 

1. Dokter dan perawat

Misalnya saja, dokter dan perawat sebagai garda terdepan menangani virus corona memang memiliki risiko tinggi terhadap penularan virus tersebut.

Banyak ditemukan dokter ataupun perawat yang telah terpapar wabah virus corona.

Bahkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, sampai saat ini sebanyak enam dokter dilaporkan meninggal diduga akibat terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Lima orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.

Baca juga: UPDATE: Seorang Dokter Positif Covid-19 Meninggal di RSHS Bandung

Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com