Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Puri Kartika Baru Ciledug Ciptakan Disinfektan Hasil Olahan Limbah Sayur untuk Semprot Kendaraan

Kompas.com - 30/03/2020, 11:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Merebaknya penyakit Covid-19 di Indonesia membuat masyarakat berupaya mencegah penyebaran dengan menyemprotkan disinfektan.

Seperti yang dilakukan oleh warga Kartika Baru RW 09, Tajur, Ciledug, Tangerang yang membuat alat penyemprotan disinfektan bagi kendaraan yang masuk ke perumahan sejak Minggu (29/3/2020) kemarin.

Salah satu warga setempat, Iwan Setiyono mengatakan, penyemprotan disinfektan bagi kendaraan itu merupakan hasil dari swadaya masyarakat yang dikumpulkan beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Hari Ini, Pemprov DKI Semprot Disinfektan ke Sejumlah Ruas Jalan Gunakan Drone

Uniknya, bahan disinfektan terbuat dari fermentasi limbah sayuran dan buah warga setempat.

"Jika kebanyakan pakai zat kimia dan air. Di sini kita pakai eco enzim, disinfektan hasil fermentasi limbah sayuran dan buah yang masih segar," kata Iwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Pemanfaatan limbah sayur menjadi disinfektan itu didasari pengetahuan Iwan yang selama ini kerap membuatnya untuk mencuci piring dan membersihkan lantai.

Dari situ, Iwan yang dipercaya menjadi ketua sukarelawan di kompleks tersebut bersama warga lainnya berinsiatif membuat semprotan disinfektan bagi kendaraan.

"Warga merakit alat agar setiap mobil yang masuk perum terbebas dari bakteri, khususnya Covid-19. Pakai tenda yang biasa di masjid kita gunakan dan dua kipas angin besar," ucap Iwan.

Iwan menjelaskan, penyemprotan disinfektan itu juga dilakukan otomatis oleh dua kipas angin besar karena adanya sensor kendaraan yang terpasang.

Sehingga dipastikan semua kendaraan yang melintas disemprot dengan disinfektan.

"Ada sensor gerak dengan jarak berapa meter langsung menyemprot disinfektan ke mobil dan motor. Itu satu kipas kapasitasnya 60 liter. Untuk disinfektan eco enzim itu 60 mili. Diperkirakan bisa puluhan kendaraan," katanya.

Baca juga: UI Kembangkan Dua Prototipe Disinfektan Sinar Ultraviolet

Penyemprotan disinfektan untuk kendaraan tersebut akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.

Upaya tersebut diharapkan dapat mencegah penularan virus corona yang dibawa melalui kendaraan usai berjalan dari luar perumahan.

"Intinya sih untuk pencegahan. Setiap kendaraan agar dipastikan steril," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com