Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ: Pengguna KRL dari Bogor Turun 85 Persen

Kompas.com - 20/04/2020, 15:32 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

BOGOR, KOMPAS.com - Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam mengatakan, pengguna jasa transportasi kereta commuter line (KRL) setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menurun drastis sampai 85 persen.

Edi yang memantau jumlah pemberangkatan KRL dari Stasiun Bogor, Senin (20/4/2020) pagi, mengatakan, sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, sudah ada 14 rangkaian KRL yang berangkat dari Stasiun Bogor menuju ke Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Tanah Abang.

"Dalam kondisi normal, perjalanan KRL selama satu jam hingga pukul 06.00 WIB, dari Stasiun Bogor sudah memberangkatkan sekitar 10.000 orang penumpang, tapi pada Senin hari ini baru memberangkatkan sekitar 1.700 orang penumpang. Penurunannya sudah jauh sekali," kata Edi.

Baca juga: Kemenhub Tidak Akan Hentikan Operasional KRL Selama PSBB Jabodetabek

Menurut Edi, penurunan penumpang yang sangat drastis menunjukkan banyak warga Bogor yang memilih berada di rumah, daripada pergi menggunakan KRL.

"Saya berharap, PSBB bisa berhasil karena targetnya mengurangi pergerakan orang semaksimal mungkin, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," katanya.

Edi menjelaskan, BPTJ sudah dua kali melakukan rapat dengan instansi terkait pengelola KRL, guna mengantisipasi adanya lonjakan penumpang.

"Kalau ada lonjakan penumpang KRL, kita antisipasi dengan menyediakan 15 unit bus, untuk mengalihkan penumpang KRL. Ternyata, tidak ada lonjakan penumpang KRL," katanya.

Baca juga: Tak Patuh PSBB, Warga Kembangan Ramai-ramai Mancing karena Dengar Isu Ikan 2 Ton Dilepas

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, juga meninjau pelaksanaan PSBB di Stasiun Bogor, bersamaan dengan peninjauan yang dilakukan Edi Nursalam.

Pada peninjauan tersebut, Dedie A Rachim melihat, tidak ada antrean calon penumpang KRL di Stastiun Bogor, pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB, yang merupakan waktu bagi para pegawai dan pekerja berangkat kerja.

Dedie A Rachim setelah berdialog dengan Edi Nursalam dan Kepala Stasiun Bogor, mengatakan, suasana di Stasiun Bogor pada Senin pagi ini landai saja.

KRL sudah diberangkatkan sejak pukul 04:30 WIB, sehingga pada waktu para pegawai berangkat kerja, tidak ada penumpukan penumpang lagi.

Menurut Dedie, hal ini adalah langkah antisipasi dari pengelola KRL agar penerapan PSBB dapat berjalan baik.

Dia menjelaskan, penerapan PSBB di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), targetnya adalah menurunnya tingkat penyebaran COVID-19.

"Indikasinya, kasus potisif COVID-19 dan PDP menurun signifikan, serta kasus yang sembuh semakin banyak," katanya.

Baca juga: Camat: Klaster Bethel Petamburan Muncul Setelah Satu Mahasiswa Kembali dari Lembang

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya memutuskan tidak akan menghentikan operasional KRL commuterline selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di Jabodetabek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com