KRL sudah diberangkatkan sejak pukul 04:30 WIB, sehingga pada waktu para pegawai berangkat kerja, tidak ada penumpukan penumpang lagi.
Menurut Dedie, hal ini adalah langkah antisipasi dari pengelola KRL agar penerapan PSBB dapat berjalan baik.
Dia menjelaskan, penerapan PSBB di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), targetnya adalah menurunnya tingkat penyebaran COVID-19.
"Indikasinya, kasus potisif COVID-19 dan PDP menurun signifikan, serta kasus yang sembuh semakin banyak," katanya.
Baca juga: Camat: Klaster Bethel Petamburan Muncul Setelah Satu Mahasiswa Kembali dari Lembang
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya memutuskan tidak akan menghentikan operasional KRL commuterline selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di Jabodetabek.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, KRL tetap dioperasikan untuk melayani warga yang bekerja di sektor-sektor usaha yang tetap boleh beroperasi selama PSBB.
"Untuk KRL di Jabodetabek yang telah ditetapkan PSBB, pengendalian yang dilakukan adalah dengan pembatasan, bukan menutup atau melarang sama sekali, khususnya untuk melayani kegiatan dan pekerjaan yang dikecualikan selama PSBB," ujar Zulfikri melalui siaran pers, Jumat (17/4/2020).
Zulfikri mengatakan, pengendalian yang dilakukan adalah membatasi jumlah penumpang dan waktu operasional.
KRL hanya boleh beroperasi pada pukul 05.00 sampai 18.00 WIB.
Sementara jumlah penumpang dibatasi maksimal 35 persen dari kapasitas normal. Sebab, KRL dikategorikan sebagai kereta api perkotaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.