Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Gelandangan di Emperan Tanah Abang di Tengah Wabah Covid-19....

Kompas.com - 26/04/2020, 07:43 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna menekan angka pasien positif Covid-19 berdampak buruk pada kondisi perekonomian warga di Jakarta.

Sejumlah warga bahkan harus menutup toko akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, mereka tak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar sewa kontrakan atau indekos.

Mereka pun terpaksa tinggal dan tidur di emperan Pasar Tanah Abang karena tak mampu membayar sewa tempat tinggal.

Baca juga: Setelah 24 Jam di GOR, Tunawisma yang Semula Tidur di Emperan Tanah Abang Akan Dipulangkan

Untuk menyambung hidup, warga yang tidur di emperan bernama Reza dan Fahmi bahkan mendatangi dapur-dapur umum yang menyediakan makanan gratis selama pandemi Covid-19.

"Tidur di Tanah Abang bertiga bareng kan. Terus di situ juga cari makan di jalan. Ada yang bagi sembako kita kejar, yang bagi makan juga kita kejar," kata Fahmi dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Kamis (23/4/2020).

Dipindah ke GOR Karet Tengsin

Kondisi memprihatinkan itu pun menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.

Camat Tanah Abang Yassin Passaribu mengatakan, pihaknya menyiapkan gedung olahraga (GOR) Karet Tengsin untuk menampung warga yang tidur di emperan toko.

Gedung olahraga yang mampu menampung ratusan orang tersebut akan dijadikan tempat tinggal sementara bagi warga yang tidak memiliki penghasilan dan tempat tinggal akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Dinsos Jakpus: Mayoritas Mereka yang Tidur di Emperan Tanah Abang Manfaatkan Bulan Ramadhan

Yassin mengatakan, pihaknya akan menyisir emperan toko di Pasar Tanah Abang untuk menjaring warga yang kehilangan tempat tinggal akibat pandemi Covid-19 dan gelandangan yang biasa beraktivitas di pinggir jalan.

Warga yang kehilangan tempat tinggal akibat Covid-19 akan ditempatkan di gedung olahraga.

Sementara, warga yang memang sejak lama menjadi gelandangan dan pengemis di kawasan Tanah Abang akan dibawa ke panti sosial sehingga tidak lagi menggangu aktivitas masyarakat.

Untuk membedakannya, para petugas akan mengecek kartu identitas warga yang tinggal di emperan.

Baca juga: Pemkot Jakpus: Tunawisma yang Menggelandang di Emperan Tanah Abang Mayoritas Bukan Warga Jakarta

Mereka akan memastikan terlebih dahulu apakah tunawisma tersebut merupakan warga yang kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan imbas pandemi Covid-19.

Sehingga, nantinya, tak ada lagi warga yang tidur di emperan. Mereka diizinkan tinggal di gedung olahraga hingga mereka bisa mendapatkan kerja kembali dan bisa menyewa tempat tinggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com