Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.197 Orang Terkena PHK di Kota Tangerang

Kompas.com - 05/05/2020, 14:58 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker Kota Tangerang mencatat sebanyak 7.197 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan di wlayah itu sementara sebagai dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Para korban yang di-PHK dan dirumah itu berasal dari Kota Tangerang dan daerah sekitarnya, termasuk Jakarta yang bekerja di Kota Tangerang.

"Rinciannya 6.023 karyawan yang di-PHK dan 1.174 karyawan yang dirumahkan," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Disnaker Kota Tangerang Asep Rahmat dalam pesan teks, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Apindo Perkirakan 8.000 Orang Kena PHK di Kota Tangerang Selama Pandemi Covid-19

Asep menjabarkan, ratusan warga Kota Tangerang juga terkena PHK tersebut.

"Totalnya 931 warga Kota Tangerang, PHK 67 orang, dirumahkan 254 orang," ujar dia.

Sisanya sebesar 6.266 orang merupakan warga di sekitar wilayah Kota Tangerang seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan DKI Jakarta.

Asep juga mencatat bahwa sebanyak 67 perusahaan yang terdampak dan harus melakukan PHK atau merumahkan karyawannya.

Dia mengatakan dari 67 perusahaan yang terdampak, 50 perusahaan memilih untuk melakukan PHK, dan sisanya memutuskan untuk merumahkan karyawan.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang Ismail mengatakan, kemungkinan sudah ada 8.000 orang jadi korban PHK akibat persoalan ekonomi yang mundul setelah adanya Covid-19.

Baca juga: Badai PHK di Tengah Corona

Jumlah tersebut, kata dia, terhitung di wilayah Kota Tangerang saja.

"Mungkin kurang lebih 8.000 karyawan di-PHK untuk Kota Tangerang doang," ujar dia.

Ismail menjelaskan, jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah jika wabah Covid-19 yang membawa efek krisis belum segera berakhir.

Data terakhir, PT Sang Yo Fung yang berlokasi di Kota Tangerang menutup operasionalnya.

"Kemarin Sang Yo Fung sudah diumumkan ada 2.500 yang kena PHK. Sudah diumumkan, bulan ini dipastikan tutup dia," ujar Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com