Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Warga Kampung Muka Jalani Rapid Test, Hasil Akan Diberi Tahu lewat WhatsApp

Kompas.com - 06/05/2020, 21:26 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara melakukan rapid test terhadap 200 warga yang tinggal di Kampung Muka, Ancol.

Plt Kepala Puskesmas Ancol Satrio Bagus mengatakan, rapid test ini dilaksanakan secara bertahap selama lima hari kerja.

"Per harinya akan dilakukan pemeriksaan maksimal 40 orang. Warga akan registrasi terlebih dahulu kemudian konsultasi dengan tim medis tentang keluhan kesehatan yang dirasakan," kata Satrio dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/5/2020).

Baca juga: Jalani Rapid Test, 24 Tenaga Medis Hasilnya Reaktif

Setelah konsultasi, petugas akan mengambil sampel darah setiap warga yang menjalani rapid test.

Hasil dari rapid test tersebut nantinya akan diumumkan pada setiap warga melalui aplikasi pesan WhatsApp.

"Bagi warga yang hasilnya positif COVID-19 akan dihubungi langsung untuk mengikuti pemeriksaan lanjutan swab," ujar Satrio.

Lurah Ancol, Rusmin mengatakan, rapid test sebagai langkah antisipasi untuk mengidentifikasi awal terjangkitnya Covid-19 di kampung kumuh tersebut.

Baca juga: Warga yang Batuk, Pilek, dan Demam Bisa Ikut Rapid Test Gratis

"Warga Kampung Muka yang menjalani rapid test juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak fisik dan sebagainya," tutur Rusmin.

Pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 4.709 orang hingga hari ini.

Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu bertambah 68 orang dibandingkan data terakhir pada Selasa kemarin, yakni 4.641 pasien.

Penambahan ini tidak sebesar kemarin yang jumlahnya mencapai 169 pasien baru. Hari ini, penambahannya bahkan di bawah angka 100.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com