Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Jembatan Besi Terkini, Warga Isolasi Mandiri dan Tak Ada Ibadah Berjemaah

Kompas.com - 13/05/2020, 09:15 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah salah satu warganya yang berusia 82 tahun dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan uji swab, kini kondisi wilayah RW 07 Jembatan Besi, Tambora sedikit berubah.

Masyarakat setempat lebih ketat menjalankan aturan penerapan sosial berskala besar (PSBB) semenjak mengetahui kakek yang dinyatakan positif Covid-19 itu sempat melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Mushala Baitul Muslimin, bersama puluhan warga lainnya.

Berikut situasi dan fakta terkini di wilayah RW 07 setelah adanya pasien positif Covid-19.

34 warga jalani uji swab

Langkah pihak kecamatan dibantu Koramil dan Polsek Tambora tidak berhenti usai mengantar kakek serta nenek ke RS Tarakan guna mendapatkan perawatan.

Sekretaris Kecamatan Tambora Andre Ravnic mengatakan bahwa semua orang yang pernah kontak dengan kakek dan nenek seminggu belakangan agar mengikuti prosesdur penanganan Covid-19 untuk swab test.

Setelah didata, sedikitnya terdapat 34 warga mengaku pernah melakukan kontak dan diikutkan untuk menjalani swab tenggorkan.

"Hari Minggu dilakukan swab test dan pada mau, di swab 34 orang," kata Andre.

Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan penyemprotan disinfektan ke mushala dan rumah warga di RW 07.

Kegiatan ibadah berjamaah ditiadakan

Usai mengetahui kakek positif dan 34 warga sekitar menjalani swab, kegiatan di rumah ibadah ditiadakan.

Tidak adanya kegiatan di rumah ibadah tersebut sesuai dengan intruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengajurkan warganya beribadah dari rumah selama masa pandemi virus Corona.

"Kegiatan stop (berhenti). Karena sudah keluar juga Pergub nomor 41 tahun 2020 tentang sanksi pelanggar PSBB," ucap Andre.

Melalui pendekatan emosional, Andre beserta jajaran TNI-Polri mengimbau agar warga menahan diri untuk keluar rumah dan melakukan ibadah dari rumah bersama keluarga.

Isolasi mandiri dan terima bantuan sembako

Sambil menunggu hasil uji swab keluar, warga di wilayah RW 07 Jembatan Besi melakukan isolasi mandiri.

Sebagai upaya mendukung isolasi mandiri, pihak kelurahan dan kecamatan memberikan paket sembako kepada 34 warga yang ikut menjalani swab.

Hal itu bertujuan agar warga tidak keluar rumah selama masa isolasi mandiri.

"Bagi 34 warga yang melakukan isolasi mandiri tim gugus tugas covid kecamatan serta kelurahan memberikan bantuan sembako agar mereka tetap dirumah saja," kata Andre.

Menurut data Pemprov DKI Jakarta, kasus Covid-19 di Kecamatan Tambora saat ini terdapat 45 orang positif, 16 orang dirawat, 14 orang menjalani isolasi mandiri, dan 9 orang meninggal.

Sementara data di Kelurahan Jembatan Besi terdapat pasien positif Covid-19 sebanyak 9 orang, dirawat 4 orang, isolasi secara mandiri 4 orang, sembuh 1 orang dan belum ada pasien yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com