Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

136 Kasus Positif Covid-19 Bertambah Selama PSBB Kota Tangerang

Kompas.com - 14/05/2020, 09:13 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus Positif Covid-19 bertambah hingga ratusan kasus selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang.

Dilansir dari situs resmi Covid-19 Kota Tangerang di covid19.tangerangkota.go.id Jumlah tersebut bertambah sebanyak 136 kasus pada Rabu (13/5/2020) sejak ditetapkan PSBB pada 18 April lalu.

Sebelum PSBB berlangsung atau tepatnya pada Jumat, 17 April lalu, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang hanya ada 98 kasus.

Baca juga: Fakta Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, Kian Bertambah Setiap Hari

Saat ini, kasus Covid-19 di Kota Tangerang sudah tercatat di angka 234 kasus dan tercatat sebagai wilayah dengan tingkat kasus positif Covid-19 tertinggi di Provinsi Banten.

Rincian kasus Covid-19 di Kota Tangerang sehari sebelum penerapan PSBB atau tepatnya pada 17 April lalu, dari 98 kasus terdapat 15 kasus dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan 17 kasus lainnya dinyatakan sembuh, 60 sisanya dinyatakan masih dirawat di rumah sakit.

Peningkatan kasus selama PSBB setelah memasuki pekan keempat, hari ini tercatat kasus meniggal dunia sebanyak 24 kasus, 91 pasien dinyatakan sembuh dan sisanya sebanyak 119 pasien masih dirawat.

Baca juga: Hasil Tes Lama Keluar, Kota Tangerang Minta Alat Tes Swab Sendiri

Peningkatan juga terjadi pada Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sehari sebelum diberlakukan PSBB, jumlah ODP tercatat sebanyak 1.493 kasus. Pekan keempat PSBB, jumlah ODP meningkat menjadi 2.257 kasus.

Kategori OTG meningkat hampir tiga kali lipat dari jumlah semula sehari sebelum PSBB tercatat 214 kasus dan kini di pekan keempat tercatat 744 kasus.

Untuk PDP, sehari sebelum PSBB Kota Tangerang mencatat ada 505 kasus dan setelah memasuki pekan keempat PSBB jumlah meningkat menjadi 798 kasus.

Adapun PSBB di Kota Tangerang mulai diterapkan pada 18 April lalu dan sempat diperpanjang pada 2 Mei hingga 17 Mei mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com