Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jam yang Mencekam bagi Ibunda Korban Percobaan Penculikan oleh Polisi Gadungan di Depok

Kompas.com - 15/05/2020, 18:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kurun waktu tiga jam terasa mengerikan bagi Ina, warga Depok, Kamis (14/5/2020).

A, putranya, semestinya sudah kembali ke rumah pada sekitar pukul 13.00 WIB kemarin. Namun, anak sulungnya itu tak kunjung pulang seusai mengumpulkan rapor di sekolahnya di dekat Taman Merdeka, Depok.

A pergi bersama rekannya, N.

Baca juga: Anak SMP Korban Percobaan Penculikan oleh Polisi Gadungan di Depok Alami Trauma

"Jam 13.00 akhirnya saya memutuskan menelepon anak saya karena belum sampai rumah juga. Saya mau ingatkan, 'Bang, pulang, shalat'," ujar Ina kepada wartawan, Jumat, saat mengingat kembali awal mula ia tahu putranya dalam bahaya.

"Saya baru mencet, dia sudah telepon duluan," tambah dia.

Ditangkap "polisi"

Lewat telepon, anaknya memberi tahu bahwa dia dan temannya ditangkap polisi di dekat sekolah mereka.

Ina tentu saja merasa terkejut dan panik. Ia penasaran dan mencoba berbicara dengan polisi yang menangkap anaknya itu.

Namun, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Orang yag disebut sebagai polisi itu terkesan menghindar saat ditanya.

Beberapa jam kemudian memang ketahuan bahwa yang menangkap anaknya itu ternyata polisi gadungan.

Polisi gadungan berinisial I itu menuduh A dan N telah melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena nongkrong dengan teman-temannya saat keluar gerbang sekolah.

A dan N saat itu teperdaya karena I tampak memiliki stiker dan emblem polisi serta membawa handy talky (HT).

Namun, I kemudian diciduk polisi sungguhan di bilangan Jakarta Selatan dan segera diketahui niat bulusnya.

Kemarin, A dan N telah kembali ke rumah. Semalam, Ina sudah melapor ke polisi agar percobaan penculikan itu segera diusut oleh jajaran Polres Metro Depok.

Ina menolak tawaran menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan.

Bagi Ina, nyaris kehilangan anak sulung enam bulan usai ditinggal wafat suaminya pada Desember 2019 membuat dunianya seakan runtuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com