Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemkot Depok Tambah Laboratorium Tes Covid-19 Bisa Sia-sia, jika...

Kompas.com - 15/05/2020, 23:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok akan segera menambah jumlah laboratorium pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR.

Sejauh ini, Depok hanya mengandalkan RS Universitas Indonesia sebagai satu-satunya laboratorium pemeriksaan Covid-19 dengan 1 mesin PCR yang ditetapkan pemerintah di Depok.

Dalam waktu dekat, jumlah mesin itu kemungkinan akan ditambah hingga 5-8 unit di RS Brimob dan Labkesda Kota Depok serta kemungkinan beberapa rumah sakit swasta.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto berujar, dengan mesin sebanyak itu Kota Depok bisa melangsungkan tes Covid-19 berbasis PCR hingga 1.000 sampel sehari.

Baca juga: IDI Desak Pemerintah Libatkan Perguruan Tinggi di Depok untuk Genjot Produksi VTM

Akan tetapi, itu hanya hitung-hitungan di atas kertas.

Masalahnya, untuk melakukan tes PCR, laboratorium dan rumah sakit juga membutuhkan bahan-bahan lain.

Salah satu bahan yang krusial ialah wadah bernama VTM, kependekan dari virus/viral transport medium atau wadah pembawa (sampel) virus.

Sedangkan, Kota Depok kini sedang krisis VTM tersebut.

"Pasokan VTM kita masih kurang. Ada beberapa rumah sakit swasta kekurangan VTM. Bagaimana rumah sakit bisa mengambil swab (sampel lendir tenggorokan) pasiennya dan dikirim (ke laboratorium) kalau tidak ada VTM?" ungkap Alif ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (15/5/2020) pagi.

Menurut dia, hal ini tidak hanya menjadi perhatian Pemkot Depok saja melainkan juga Pemerintah Pusat untuk memenuhi suplai VTM di daerah-daerah.

Alif mengibaratkan, memperbanyak mesin PCR tanpa melengkapinya dengan bahan-bahan pemeriksaan, seperti VTM, tak ubahnya membuka restoran ayam goreng tanpa menyediakan daging ayam.

Baca juga: UPDATE 15 Mei: Pasien Covid-19 yang Sembuh di Depok Bertambah 17 Orang, Total Ada 84

"Anda mau jual apa?" lanjut dia mengambil analogi.

Ada birokrasi yang harus dipenuhi oleh rumah sakit atau laboratorium di Kota Depok ketika hendak mengajukan pengadaan VTM.

Pengajuan itu harus diproses di tingkat provinsi.

Selain itu, suplai VTM memang tak semasif biasa karena seluruh daerah bahkan negara juga sama-sama sedang membutuhkan VTM dalam jumlah besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com