Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turap TPA Cipeucang Jebol, Dinas LH Tangsel: Tumpukan Sampah Overload

Kompas.com - 23/05/2020, 13:12 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan mengakui jebolnya turap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/5/2020), karena tumpukan sampah yang berlebih.

"Untuk landfill sudah overload. Karena sampah yang masuk (TPA Cipeucang) itu per hari 300 ton," kata Sekretaris Dinas LH, Yepi Suherman saat dikonfirmasi, Sabtu (23/5/2020).

Yepi menjelaskan, TPA Cipeucang memiliki luas sekitar 2,5 hektare persegi.

Baca juga: Turap TPA Cipeucang Jebol, Sampah Longsor ke Aliran Sungai Cisadane

Jika mengacu para luas lahan tersebut, maka seharusnya tinggi tumpukan sampah tidak lebih dari 16 meter.

Kondisi saat ini, tinggi tumpukan sampah sudah melebihi 16 meter.

"Iya lebih dari 16 meter (tinggi tumpukan sampah). Sebenarnya, tergantung pengelolaan juga. Tapi amannya itu ya 16 meter," ucapnya.

Yepi menjelaskan, penumpukan sampah tersebut terjadi karena belum adanya tempat pembuangan alternatif lain yang dimiliki Tangerang Selatan.

Meski sempat bekerja sama dengan Pemkot Bogor dan Gubernur Jawa Barat dalam pembuangan sampah ke TPA Nambo, namun hingga kini belum terealisasi karena lokasinya belum siap.

"Kita juga bingung, karena (sampah) yang akan dibuang ke TPA Nambo Bogor, (lokasi) belum operasional," ucapnya.

Baca juga: Turap TPA Cipeucang Jebol Setelah Dilanda Hujan

Sebelumnya, Turap untuk menopang tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Cipeucang, jebol.

Tumpukan sampah di TPA kemudian longsor dan jatuh ke aliran Sugai Cisadane.

Longsoran tumpukan sampah itu membuat sebagian aliran Sungai Cisadane tertutup. Sekitar 100 ton tumpukan sampah menutupi aliran sungai itu.

Yepi menjelaskan, saat ini Dinas LH telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane untuk menangani ambrolnya sampah tersebut.

"Saat ini penanganan mengeruk dengan alat yang ada. Perintah dari pimpinan dikeruk semoga bisa mengurangi volume agar air mengalir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com