Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Mahasiswa IPB Ajukan Keringanan Uang Kuliah Dampak Covid-19

Kompas.com - 20/06/2020, 17:49 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Institut Pertanian Bogor (IPB) University memberikan keringanan terhadap mahasiswanya yang terdampak finansial akibat pandemi Covid-19.

Rektor IPB Arif Satria mengatakan, kebijakan itu diambil seiring dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Tahun 2020 mengenai ketentuan penyesuaian uang kuliah tunggal (UKT).

Arif mengungkapkan, hingga saat ini ratusan mahasiswa IPB sudah mulai mengajukan keringanan UKT.

Baca juga: 4 Tempat Wisata Jakarta yang Sudah Dibuka: Ancol, Ragunan, TMII, dan Kepulauan Seribu

Prioritasnya, kata Arif, adalah keluarga tidak mampu dan mengalami kesulitan ekonomi karena dampak Covid - 19.

"Baru ada beberapa ratus (mahasiswa) yang sudah mengajukan, sedang kita proses dan sekarang masih berlangsung. Saya berikan kebijakan tidak boleh ada mahasiswa IPB yang DO hanya gara-gara tidak bisa bayar UKT, itu tidak boleh," ungkap Arif, Sabtu (20/6/2020).

Arif menjelaskan, opsi yang diambil pihak kampus untuk membantu mahasiswanya berupa pengurangan biaya perkuliahan, pemberian cicilan, bahkan pembebasan UKT apabila mahasiswa tersebut tidak mampu membayar sama sekali.

Sambungnya, mahasiswa IPB dipersilahkan mengajukan ke dosen pembina mereka masing - masing, kemudian diproses untuk memperoleh keringanan.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 dari Klaster Mitra 10 Bogor Bertambah 1 Orang

"Saya kira ini adalah isu sensitif. Banyak orangtua terdampak dari Covid - 19, ada yang di-PHK karena pendapatannya menurun. Melihat kondisi ini forum rektor memiliki empati dan kepedulian termasuk Kemendikbud juga melakukan hal yang sama tahun ini tidak ada kenaikan UKT," sebutnya.

Ia menambahkan, pemberian keringanan terhadap mahasiswa IPB telah diterapkannya jauh-jauh hari sebelum masa pandemi.

Sebagai contoh, ketika orang tua mahasiswa meninggal dan tidak ada sumber pembiayaan bagi anaknya untuk melanjutkan kuliah. 

"Hal-hal parsial seperti itu, kita berikan kebijakan apalagi saat covid seperti sekarang. Pemberlakuan opsi dijalankan, tiap tahun," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com