Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Pejabat Depok di Spanduk Tampak Janggal, Pemkot Akui Itu Hasil Editan

Kompas.com - 09/07/2020, 14:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah spanduk bertuliskan ucapan Selamat Idul Fitri di gerbang Terminal Jatijajar Depok, Jawa Barat, menjadi perbincangan warganet beberapa hari terakhir ini.

Di media sosial Twitter, melalui akun @txtdaridepok, foto spanduk itu sudah memperoleh hampir 20.000 impresi dari warganet.

Spanduk yang memuat sembilan sosok pejabat teras di Kota Depok itu menampilkan sebuah kejanggalan hasil editan yang tak presisi.

Baca juga: Gara-gara Foto Editan Menikah dengan Hyun Bin, Tata Janeeta Dimarahi Keluarga

Di spanduk itu, hampir semua pejabat tampak mengenakan masker di wajahnya.

Namun salah satu di antaranya, yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Depok, Asnawi tak menggunakan masker.

Untuk mengakalinya, wajah Asnawi diedit sedemikian rupa agar tampak seolah-olah memakai masker. Celakanya, masker hasil editan itu melenceng jauh dari wajahnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Sidik Mulyono mengaku bahwa foto itu hasil editan. Ia berterima kasih kepada warganet yang telah memberikan perhatian dan evaluasi.

"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada netizen yang telah menginformasikan hal ini, dan saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata  Sidik kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).

"Perlu dimaklumi, bahan pembuatan desain baliho ini menggunakan pustaka foto yang ada di kami. Namun, ada satu orang yang kami tidak memiliki foto yang menggunakan masker," tambahnya.

"Mengingat saat itu sudah menjelang liburan Idul Fitri, yaitu pada 20 Mei 2020 malam, maka kami lakukan editing pemasangan masker menggunakan Photoshop," ujar dia.

Sidik mengaku, malam itu pula desain tersebut masuk ke proses cetak untuk berikutnya dipasang di lokasi oleh pihak ketiga.

Ketika dikirim ke pihak ketiga, hasil editan masker tersebut masih presisi, tepat di depan wajah Asnawi.

"Namun sangat disayangkan, saat selesai pemasangan tidak dilakukan dokumentasi hasil pemasangan, sehingga kami tidak bisa mengonfirmasi apakah hasil cetakan tersebut sesuai dengan desain kami," ujarnya.

"Kalau di tempat lain setiap kali pemasangan baliho, difoto dan disamakan dengan desainnya. Kali ini tidak difoto ke kami, dan staf kami waktu itu juga sedang work from home," lanjut Sidik.

Ia mengklaim telah menegur pihak tersebut agar kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Sidik mengemukakan, spanduk tersebut telah diturunkan dari posisinya di pintu masuk Terminal Jatijajar pada Rabu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com