DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok kembali mengumumkan penambahan dalam temuan kasus baru pasien positif Covid-19, Rabu (22/7/2020).
Temun kasus baru masih cukup banyak, yakni 25 kasus dalam sehari, kemarin.
(Di bawah ini grafik interaktif kasus Covid-19 di Depok selama PSBB. Sorot titik pada grafik untuk melihat detail waktu dan jumlah kasus.)
Gugus Tugas Covid-19 Kota Depok juga sudah mengganti istilah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang tanpa gejala (OTG) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 01.07/MENKES/413/2020.
Kini, di Depok hanya dikenal istilah “kasus suspek” untuk kategori ODP serta PDP dan “kasus kontak erat” untuk OTG.
Baca juga: Update 22 Juli: Tambah 382, Kasus Covid-19 di Jakarta Capai 17.535
Pemkot Depok kembali tidak mengumumkan jumlah kematian kasus PDP atau yang kini disebut sebagai “kasus probabel” per kemarin.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana tak menanggapi upaya konfirmasi Kompas.com soal kasus kematian PDP di Depok yang tak diumumkan lagi.
Keterbukaan data kematian PDP termasuk dalam anjuran WHO dalam menghitung kematian berkaitan dengan Covid-19. Pasalnya, PDP yang wafat kemungkinan terjangkit Covid-19, namun belum sempat dites di laboratorium hingga saat meninggal dunia.
Transparansi jumlah tes PCR yang telah dilakukan di Depok juga masih nihil. Akibatnya, tak diketahui secara jelas penambahan kasus positif Covid-19 disebabkan oleh penularan yang makin tinggi atau pelacakan yang kian masif.
Baca juga: Total Ada 2.419 Kasus Covid-19 di Jakarta Timur, Ini Sebarannya...
Berikut rincian perkembangan terkini kasus Covid-19 di Depok per Rabu (22/7/2020):
Kasus kumulatif (keseluruhan)
1. Pasien positif: 1.057 (bertambah 25)
2. Pulih: 822 (bertambah 19)
3. Wafat: 40 (tetap)
4. PDP wafat/probabel: 122 (data terakhir per 19 Juli 2020)