Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Pondok Ranji Direvitalisasi, Akses Masuk hingga Lahan Parkir Akan Ditambah

Kompas.com - 12/08/2020, 13:41 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan bakal direvitalisasi menjadi kawasan terpadu. Akses masuk hingga lahan parkir kendaraan akan ditambah.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo menjelaskan, penataan dan pengembangan kawasan stasiun tersebut untuk meningkatkan pelayanan bagi para pengguna kereta rel listrik (KRL).

Pihaknya menargetkan proyek revitalisasi rampung pada April 2021.

"Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah penambahan akses keluar masuk Stasiun Pondok Ranji. Saat ini akses stasiun hanya melalui Jalan WR Supratman, dimana jalannya sempit dan padat," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Jumlah Penumpang KRL Malah Turun Selama Penerapan Ganjil Genap Jakarta

Menurut Didiek, akses ke Stasiun Pondok Ranji akan ditambahkan dan terhubung langsung ke kawasan Pemukiman Bintaro Jaya dengan pembangunan jembatan penyeberangan.

Dengan keberadaan akses keluar masuk stasiun yang baru, diharapkan dapat mengurai kepadatan kendaraan yang kerap terjadi di sekitar Stasiun Pondok Ranji.

"Diharapkan dapat memberikan kemudahan, keselamatan dan kenyamanan lebih bagi masyarakat di wilayah Tangerang Selatan yang ingin bekerja ke DKI Jakarta menggunakan KRL," ungkapnya.

Di sisi lain, pengembangan yang akan dilakukan di Stasiun Pondok Ranji berupa penambahan kantong parkir untuk sepeda motor dan mobil.

"Menambah kapasitas lot perparkiran. Roda empat yang semula 26 lot menjadi 83 lot, maupun roda dua yang semula 400 lot menjadi 1.200 lot," ungkapnya.

Baca juga: Penumpang KRL Tak Tertib hingga Rusak Pagar Stasiun Tanah Abang, Personel TNI-Polri Dikerahkan

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, revitalisasi Stasiun Pondok Ranji berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dipimpinnya.

"Konsep pembangunan Stasiun Pondok Ranji sangat baik karena di samping modern, juga mengakomodasi berbagai kebutuhan seperti tempat untuk sarana prasarana transportasi online, jalur pedestrian," kata Airin.

Selain itu, kawasan terpadu seperti itu dinilai Airin akan membuat mobilisasi transportasi menjadi lebih efisien dan mengurangi kemacetan.

Dia berharap, pembangunan dan penataan Stasiun Pondok Ranji dapat berjalan dengan baik, sehingga masyarakat bisa segera merasakan manfaat dari revitalisasi.

"Saat ini, konsep kawasan terpadu di stasiun di Kota Tangsel sudah mulai dibangun di area Stasiun Rawa Buntu, dan sekarang di Stasiun Pondok Ranji. Harapannya, ke depan Konsep ini bisa dibangun di tempat-tempat lainnya," tutur Airin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com