JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana menggunakan peti jenazah di setiap kecamatan untuk menyosialisasikan bahaya Covid-19 bagi warganya agar tak abai protokol kesehatan.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, penempatan peti jenazah itu akan dilakukan pada pekan ini, namun masih menunggu instruksi resmi dari Provinsi DKI Jakarta.
"Rencananya pekan ini, tapi belum tahu tepatnya kapan. Kalau tingkat Provinsi DKI Jakarta, sudah ada instruksi, langsung kita pasang," kata Irwandi di Jakarta, Rabu (12/8/2020), seperti dikutip Antara.
Irwandi mengatakan. meski terkesan ekstrem, cara itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan metode 3M, yaitu rajin mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Baca juga: [HOAKS] Data BIN Tetapkan Jakarta Zona Hitam Covid-19
Lebih lanjut, untuk penempatan peti-peti jenazah itu nantinya bergantung pada masing-masing Camat.
"Semua (penempatan peti jenazahnya) tergantung dari Camat. Mereka mau tempatkan di mana itu terserah mereka. Dengan penempatan peti mati itu sebagai pesan untuk kita," ujar Irwandi.
Sementara itu, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu berencana menaruh peti mati itu di lokasi keramaian yang kerap dilewati pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor.
"Kalau kita rencananya akan menempatkan (peti mati) di putaran Jalan KH Mas Mansyur. Depan Masjid Al Makmur, Kebon Kacang," kata Yassin saat dihubungi.
Jika diperlukan, maka pihaknya tidak hanya menempatkan di satu titik, namun di seluruh kelurahan.
"Kalau memang perlu akan kita tambah lagi di masing-masing kelurahan di lokasi yang strategis. Buat edukasi warga agar tetap disiplin menjaga kesehatan sendiri, keluarga dan teman dengan 3M," ujar Yassin.
Baca juga: 44 Perusahaan di Jakarta Ditutup Sementara karena Ada Kasus Covid-19
Kecamatan Senen juga telah menyiapkan peti mati yang serupa. Camat Senen Ronny Jarpriko mengatakan, pihaknya akan meletakkan peti itu di Simpang Lima Senen.
"Nah di bagian sisi kiri dan kanan peti jenazah itu, kita tulis 'Peti Korban COVID-19'," ujar Ronny.
Seperti diketahui, hingga saat ini masih banyak warga yang abai protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 471 orang per Selasa kemarin.
Baca juga: Jumlah Penumpang KRL Malah Turun Selama Penerapan Ganjil Genap Jakarta
Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 26.664 orang.
Sebanyak 16.927 orang dari total keseluruhan pasien dinyatakan telah sembuh, 953 orang meninggal dunia, dan 8.784 orang masih dirawat atau isolasi.
Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,4 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.